Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

Jelang Ramadhan, Warga Tegal Lempuyangan Menggelar Tradisi Apeman

917
×

Jelang Ramadhan, Warga Tegal Lempuyangan Menggelar Tradisi Apeman

Sebarkan artikel ini

tegas.co, YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan menggelar tradisi budaya Apeman di Kampung Tegal Lempuyangan, Minggu (14/5/2017) sore. Tradisi ini diberi nama Apeman Guyub Rukun Tegal Lempuyangan.

Tradisi Apeman yang digelar masyarakat jawa jelang ramadhan. FOTO : NADHIR
Tradisi Apeman yang digelar masyarakat jawa jelang ramadhan.
FOTO : NADHIR

Wakil Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Budiyono, menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung atas terselenggaranya kegiatan Apeman tersebut.

“Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menangkap bahwa kegiatan ini sebagai kampanye untuk mempertahankan cagar budaya warga, maka dari itu kami sangat mendukungnya,” tuturnya.

Budiyono mengatakan, masih banyak masyarakat kita saat ini yang tidak mengetahui bahwa budaya Apeman tersebut memiliki tradisi yang masih eksis ditengah masyarakat hingga saat ini khusunya warga Tegal Lempuyangan.

Humas Apeman Guyuh Rukun Tegal Lempuyangan, Susilo Murti Ningsih menerangkan, bahwa tradisi ini sudah menjadi turun-temurun warga Kampung Tegal Lempuyangan.

“Ini sebuah tradisi turun-temurun warga sini, ketika menjelang datangnya bulan suci Ramadhan selalu menggelar budaya Apeman yang dilangsungkan didalam kampong,” terangnya.

Ia juga menambahkan, bahwa tradisi ini memiliki makna dimana Apeman sebagai simbol untuk saling memaafkan antara warga kampung.

“Apem berasal dari kata Afwan yaitu saling memaafkan, dimana ketika bulan Ramadhan tiba kita semua sudah dalam keadaan suci dan siap untuk beribadah secara khusuk,” katanya menambahkan.

Diterangkan, kegiatan tersebut dimaksud selain untuk saling bermaafan dan membuka silaturahmi antar warga, tradisi ini juga sebagai ajang memperkenalkan dan melestarikan budaya, tradisi dan kearifan lokal warga Tegal Lempuyangan kepada wisatawan.

“Apeman ini selain sebagai sarana saling memaafkan dan silaturahmi, juga sebagai ajang untuk mengangkat dan memperkenalkan potensi wisata budaya kampung Tegal Lempuyangan kepada para wisatawan,” terangnya.

Ditambahkan, Apem yang telah dibuat oleh warga yang berjumlah 1575 apem kecil dan 5 apem yang berdiameter besar. Apem tersebut diarak oleh Bergodo Tegal Lempuyangan mengelilingi kampung hingga jalan raya dan berakhir si pojok Barat Stasiun Lempuyangan sebelum dibagikan kepada masyarakat sekitar.

“Kami berharap tradisi Apeman yang telah berjalan selama 75 tahun ini tetap lestari dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan bagi warga sekitar,” pungkasnya kepada awak media sambil mempersilahkan untuk mencicipi apem buatan warga sekitar.

 NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos