Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahWakatobi

Jenazah Hariadin Tiba, Arhawi: Masyarakat Turut Berduka

720
×

Jenazah Hariadin Tiba, Arhawi: Masyarakat Turut Berduka

Sebarkan artikel ini
Tenaga Dokter Ditiap Pulau, Begini Penjelasan Bupati Wakatobi, Arhawi
Bupati Wakatobi, H. Arhawi S.E

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Akhirnya jenazah Hariadin Bin La Rere korban penyenderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina telah tiba dikampung halaman, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 16.00 WITA di pelabuhan Marina Wanci.

Jenazah Hariadin, diseberangkan melalui jalur laut dari Kendari ke Wakatobi dengan menggunakan kapal cepat speed boat. Tampak pegawai Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan sejumlah kerabat almarhum.

Sebelum lanjut diseberangkan kepulau Kaledupa, tanah kelahiran almarhum, terlebih dulu pihak Kemenlu menyerahkan peti jenazah kepada Pemkab yang dilakukan secara simbolis.

Bupati Wakatobi, H Arhawi, mewakili seluruh masyarakat Wakatobi mengucapkan turut berduka sedalam-dalamnnya. Semoga keluarga almarhum diberi kekuatan dan ketabahan.

“Atas nama seluruh masyarakat Wakatobi, mengucapkan dukacita semoga keluarga korban tabah menjalani dan semoga amal ibadah korban diterima disisi Allah SWT,” haturnya.

Ia mengatakan, selama penyanderaan, pemerintah daerah telah melakukan upaya komunikasi dengan pemerintah pusat agar sandera bisa bebas. Namun karena kehendak Sang Pencipta, almarhum harus merenggang nyawa dalam upaya membebaskan diri.

“Satu dari dua orang warga Wakatobi yang merupakan korban penyenderaan Kelompok Abu Sayyaf hanya satu yang selamat,” ujar Arhawi, dalam sambutannya saat serah terima simbolis peti jenazah korban Hariadin.

Tak lupa, orang nomor satu di Wakatobi itu mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo, yang telah memfasilitasi kepulangan almarhum hingga tiba di kampung halamannya di Wakatobi.

Yuda Nugraha, Kasubdit perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (kemenlu) mengatakan pemulangan almarhum merupakan tanggung jawab pihaknya. Dari mengawal jenazah hingga menyerahkan peti jenazah kepada Pemkab Wakatobi dan keluarga almarhum.

“Kami mengantar dua putra Wakatobi yang merupakan WNI tenaga kerja di Malaysia. Namun hanya satu orang yang pulang dengan selamat. Sedangkan satunya harus tewas dalam upaya pembebasan dari kelompok Abu Sayyaf,” ungkap.

Yuda Nugraha, menambahkan bahwa kepulangan dua WNI asal Wakatobi itu merupakan korban terakhir dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Dalam kurun hampir tiga tahun, sebanyak 36 orang WNI menjadi korban penyenderaan kelompok Abu Sayyaf.

“Dua orang putra Wakatobi ini merupakan WNI korban terakhir yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Dari tahun 2016 ada 36 orang WNI menjadi korban sandera. Semoga tidak ada lagi WNI korban berikutnya. Kami himbau agar WNI tetap waspada mendekati wilayah yang dikuasai kelompok Abu Sayyaf,” tutup Yuda Nugraha.

KONTRIBUTOR: RUSDIN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos