Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahMuna

Capaian Pembangunan Proritas Bupati Muna 

1672
×

Capaian Pembangunan Proritas Bupati Muna 

Sebarkan artikel ini
Capaian Pembangunan Proritas Bupati Muna 
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muna Eddy Uga SH, M.Si

tegas.co., MUNA, SULTRA – Berdasarkan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang Kuat, Mandiri, Berdaya Saing dan bermartabat, telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018/2019.

Dibawa kepemimpinan Bupati Muna, LM Rusman Emba, ST dan Wakil Bupati Muna, Ir. ABD. Malik Ditu, M. Si, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kab. Muna, sesuai poksinya telah memprogramkan tiga kegiatan pembangunan, yaitu, Rehabilitasi jalan dan jembatan, Pembangunan penataan kawasan serta pembangunan yang bernilai budaya dan pembangunan Irigasi.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muna Eddy Uga SH, M. Si menjelaskan, terkait dengan pembangunan rehabilatasi jalan dan jembatan merupakan program skala prioritas.

“Kita ketahui karena pajang jalan kabupaten Muna itu sekitar kurang lebih 900 kilometer, sedangkan jalan baru diperbaiki semasa pemerintahan Bupati Muna LM Rusman Emba dan Wakilnya Malik Ditu, kurang lebih 300 kilometer, dengan jumlah anggaran yang sedikit tentu ada skala-skala prioritas untuk penanganan pembangunan jalan, yang pertama adalah kita mendahulukan jalan-jalan yang rusak parah tentu berdasarkan identifikasi jalan-jalan di kabupaten Muna ini, ada yang baik dan ada yang rusak. Kedua, mendahulukan jalan-jalan yang menghubungkan potensi ekonomi dan potensi yang menghubungkan tempat pariwisata, hal ini diutamakan untuk bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perkapita penduduk kabupaten Muna, dan Proritas ketiga, tentu mengutamakan jalan-jalan yang punya tujuan kepentingan tertentu, misalnya, untuk lebih cepat proses pelayanan antara satu kantor dan kantor lain,”ungkapnya belum lama ini.

Lanjutnya, kemudian program yang kedua adalah program penataan kawasan dan bangunan-bangunan yang bernilai sejarah dan bernilai budaya tinggi serta bangunan-bangunan yang bisa memperindah wajah kota Raha.

“Terkait dengan program penataan kawasan ini diutamakan dalam kawasan-kawasan yang ada, terkait dengan pariwisata misalnya, penataan kawasan Napa Bale, Meleura, dan penataan kawasan pariwisata yang ada di kabupaten Muna, sebagaimana juga untuk di kota Raha, penataan tugu jati dan penataan kawasan rumah Adat. Selanjutnya pembangunan Musholla yang merupakan beradaban tinggi kabupaten Muna di masa lampau yang ada di Kota Muna, dimana Musholla itu tempat beribadah atau bersembahyang raja-raja Muna dan masyarakat kota Muna pada zaman dahulu kala. Pembangunan rumah adat serta Musholla peninggalan masa lampau ini diutamakan, kita ingin memperkenalkan kabupaten Muna ini, bahwa di zaman dahulu kala atau di masa lampau memiliki peradaban yang bernilai tinggi dan bernilai estetika tinggi, dan perlu diketahui pembangunan atau revitalisasi pembanguan budaya dan adat ini adalah merupakan yang pertama dimasa pemerintahan LM Rusman Emba, dan ABD. Malik Ditu, kabupaten Muna yang dimana sebelumnya pemabangunan Rumah adat, pembangunan revitalisasi pembangunan peradaban masa lampau tidak pernah disentu, nanti di zaman pemerintahan Rusman Emba ini baru dilaksanakan,”jelasnya.

Lanjut Kadis PUPR, kemudian program irigasi dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Muna memiliki 6 kecamatan, yang memiliki irigasi yang pertama, kecamatan Tongkuno, Parigi, Kontu Kowuna, Kabangka, dan kecamatan yang ada di Maligano.

“Luas Irigasi yang ada di kabupaten Muna ada sekitar 400 Hektare, sedangakan yang dibangun semasa pemerintahan Pak Rusman Emba dan Maliki Ditu ini, ada sekitar 200 Hektare berarti masih ada sisa 200 Hektare lagi yang akan di rehapbilitasi atau akan dibangun,”katanya.

Sambungnya, kemudian untuk 2019 pemerintah akan fokus pembangun irigasi di kecamatan Kabawo, yaitu, irigasi Bente dan irigasi Labulu-bulu untuk di kecamatan Parigi.

” Untuk 2019 ini ada penambahan anggaran melaui dana alokasi khusus itu di irigasi Bente, kita menganggarkan sekitar 1,1 miliar bertujuan untuk pembamgunan lantai dasar untuk menangani irigasi yang bocor, sedangkan di Labulu-bulu kita juga menganggarkan sekitar 2 miliar, dengan penanganan 2 Miliar ini diharapkan tahun 2019 ini irigasi Labul-bulu sudah bisa dimanfaatkan khususnya masyarakat yang ada di sekitaran desa La Bulu-Bulu,”tutupnya.

KONTRIBUTOR: LA ODE AWALLUDIN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos