Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

ODM Lantunkan Pelangi Indonesiaku

894
×

ODM Lantunkan Pelangi Indonesiaku

Sebarkan artikel ini
ODM Lantunkan Pelangi Indonesiaku
Personil Omah Dongeng Marwah (ODM)

Merespon kericuhan yang terjadi di Jakarta, puluhan anak Omah Dongeng Marwah (ODM) mengingatkan pentingnya perdamaian lewat selawat, pembacaan puisi, gambar dan lagu.

“Setiap ada percik api mengusik kedamaian, cegahlah dan padamkan. Bersama kita bisa atasi, hadirkan damai kembali,”.

Itulah sepenggal lirik lagu yang terdengar dalam kegiatan Panggung Harapan Indonesia Tetap Damai pada Rabu sore (22/5).

Lagu tersebut dinyanyikan Tsaqiva Kinasih Gusti, pelajar PKBM Omah Dongeng Marwah.

Meski sudah dibuat beberapa waktu lalu, lagu ciptaan Hasan Aoniini memuat pesan yang sesuai dengan kondisi terkini, ketika protes hasil pemilihan presiden berdampak kericuhan di Jakarta.

Bertempat di Omah Dongeng Marwah, Desa Purworejo, Bae, Kudus kegiatan ini dimulai dengan mewarnai.

Anak-anak usia SD duduk melingkar mengepung satu gambar di kertas ukuran A3, memperlihatkan beberapa suku dari Indonesia bergandengan tangan, dan berdiri di atas globe yang menonjolkan kepulauan nusantara dengan teks bertuliskan Indonesia Tetap Damai.

Pada 1998, juga pernah terjadi kericuhan. Dari kericuhan tersebut berubah menjadi kerusuhan yang meluas.

Peristiwa tersebut menelan banyak hal, mulai dari harta hingga masa depan seseorang.

“Bagi kami informasi itu cukup mengerikan dan kami tidak ingin hal yang sama terulang lagi,” tutur Edy Supratno, Ketua PKBM ODM, menjelaskan alasan diadakannya kegiatan ini.

W.S Rendra pernah mengingatkan pentingnya musyawarah lewat puisinya yang berjudul “Inilah saatnya. Sore itu, Tiyo Ardianto membacakan puisi tersebut dan anak-anak hening mendengarkannya. 

“Segala macam salah ucap, bisa dibetulkandan diterangkan, tetapi kalau senjata salah bicara, luka yang timbul panjang buntutnya. Dan bila akibatnya hilang nyawa. Bagaimana akan membetulkannya?. Inilah saatnya, duduk bersama dan bicara,”tulis W.S. Rendra pada 2001, puisi ini termaktub dalam buku WS Rendra, Doa Untuk Anak Cucu.

Selain itu, ada juga pembacaan selawat Asnawiyah oleh anak-anak. Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama. Anak-anak menengadahkan kedua tangan sambil berharap Indonesia tetap damai. (*)

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos