Jepara yang selama ini orang mengenal potensi pertaniannya adalah durian, namun banyak hal yang tidak diketahui oleh khalayak ramai potensi pertanian Jepara selain durian.
Adalah Henry Handoko yang membaca potensi pertanian selain durian, pria asal Karang Randu Pecangaan Jepara ini melihat Jepara menyimpan potensi besar mangga, hal inilah yang membuatnya mengembangkan kebun mangga di Jepara.
Bermula berkebun belimbing dilahan milik keluarga namun belimbing perawatannya lebih dan sering terkena hama baik pada buah maupun pohonnya, hal ini yang membuat pria yang juga jual beli mebel ukir ini mengganti pohon belimbing dengan mangga, awal mula Henry hanya ikut – ikutan menanam mangga arum manis.
Awal mula menanam ini cukup berhasil namun ada dirasa ada yang kurang dari bertanam mangga ini, era media sosial inilah yang menjadikan pria yang juga sekarang berdagan buah ini belajar dan menemukan para pengembang mangga. Berawal dari saran Faruq Yulianto seorang penjual bibit maka Henry dikenalkan dengan Edi Sulton penggiat pertanian asal Jepara, Henry sering bertukar pikiran tentang berkebun mangga.
Henry yang sudah lama berkecimpung dengan mangga ini pun mendapat dukungan teman – teman penggiat tanaman buah, bermodal di tiga tempat ini Henry mengembangkan pembibitan, penyemaian dan pembuahan mangga.
Lokasi kebun Henry kurang lebih 1,5 ha ini tumpang sari dengan padi yang rencana dikembangkan menjadi agro wisata disamping itu pula Henry punya lahan 0,5 ha untuk wisata belajar atau wisata edukasi pembibitan mangga dan lahan pembesaran bibit, dua lokasi ini berada di desa Gerdu Pecangaan Jepara, disamping di dua tempat ini Henry mempunyai lahan khusus pembibitan di desa Karang randu yang ada dibelakang rumahnya.
Awal mula hanya memiliki jenis mangga arum manis, sekarang Henry memiliki banyak koleksi mangga, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dalam negeri, adapun jenis mangganya adalah ; red ivory , coconut pakistan, red dragon, mahacanok, agrimania, hong ming, hong ,Wan wen , man wen, Irwin,Yuwen, agrigardina, R 2, E2 , Mahatir, golek india, alpokat ,Chocanan, kopyor, arum manis, manalagi dan gadung.
Henry mendapatkan bibit ini dari teman sesama penggemar mangga, disinggung mengenai kesulitan dalam berkebun dan mengembangkan mangga ini, dia mengatakan ” tanaman mangga lebih muda perawatannya dan memang sangat bagus di Jepara, apalagi tempat saya ini dataran rendah dan airnya mudah, tidak rewel pas musim kemarau masih bisa mengairi. Disini ( Pecangaan) curah hujan tidak begitu tinggi jadi bagus , buah aman dari serangan busuk buah.
“Era sekarang banyak media sosial yang cukup membantu untuk budidaya, baik lewat FB, you tube , lewat FB saya sering komunikasi dengan teman – teman mangga mania, termasuk saya belajar pembibitan ini” urainya saat ditemui di kebun bibitnya.
EDI SULTON