Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Tegas.co Nusantara

Penggemar Persijap Masa Lalu, Prihatin Atas Sikap Suporter dan Pemkab

3522
×

Penggemar Persijap Masa Lalu, Prihatin Atas Sikap Suporter dan Pemkab

Sebarkan artikel ini
Penggemar Persijap Masa Lalu, Prihatin Atas Sikap Suporter dan Pemkab
Foto Persijap ketika promosi ke divisi utama musim 1999/2000

Persijap adalah sebuah klub sepak bola asal kota ukir, sebuah klub yang lahir atas prakarsa bupati Sahlan Ridwan, bupati Jepara tahun 1954 dan Persijap pernah malang melintang dipentas kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Persijap pernah juara piala Suratin tahun 1982, 1998, dan 2002. Di ajang senior Persijap pernah mencicipi kasta tertinggi sepakbola Indonesia yakni divisi utama musim 2000, 2005 – 2007, ISL 2007 – 2013, IPL 2011 – 2013, ISL 2014. Namun sekarang laskar kalinyamat berjuang di liga 3 pra nasional.

Menanggapi hal ini, Suparjo penggemar Persijap era 80an mengaku prihatin ” dulu Persijap sangat disegani tim lawan baik di divisi 2 B , 2A maupun divisi 1, jaman dimana belum ada kelompok pendukung atau suporter, kami tahunya nonton bola lawan pegang bola kami teriaki dan Persijap pegang kami tepuk tangan, habis lebaran ketupat pasti Persijap ada ujicoba meski tidak ada kompetisi dan Stadion Kamal Junaidi ramai tapi era sekarang sudah berubah.

Ada ujicoba malah demo memboikot pertandingan, banyak kelompok suporter namun sepertinya terpecah dalam mendukung Persijap, lebih setia kepada kelompoknya daripada klub, apalagi sekarang juga pemkab Jepara minim dukungan terhadap Persijap, dengan suporter besar seharusnya cindera mata klub bisa terjual untuk membantu klub seperti halnya yang dilakukan klub lain.

Contoh Persela dari Lamongan, kota kecil namun penonton dan penjualan jerseynya lumayan, Sleman dengan  PSSnya, lha disini malah yang dibeli cinderamata kelompoknya kan ya terbalik”. 

Selain itu juga pria asal Pecangaan Jepara ini berharap Pemkab Jepara membantu mencarikan sponsor paling tidak ada tiket khusus PNS  seperti ketika Persijap dipegang penuh oleh Pemkab, dan pemegang saham dari pemkab atau KONI ya harus benar – benar mendanai meski cuma 10 persen atau 20 persen jangan hanya pemegang mayoritas aja yang mati – matian keluar dana.

Senada dengan Suparjo, Anis Hartanto fans Persijap era 90an mengatakan ” saya prihatin akan ketidak pedulian pemkab Jepara terhadap persijap yang nota bene adalah klub sepakbola kebanggaan masyarakat Jepara.

Selepas tidak boleh memakai APBD seakan tidak peduli lagi dengan klub ini. Sampai prestasi klub turun seperti saat ini”.

Pria yang juga fotografer ini  berharap Pemkab Jepara juga peduli dengan Persijap, namun kita jangan terpaku dan minta gelontoran APBD, masih banyak cara lain misalnya : BUMD menjadi sponsor dan Pemkab harus mendorong hal itu, anggota dewan juga harus ikut, KONI dan Askab juga”.

Demikianlah sekelumit dari buah pikiran pendukung Persijap era dulu yang tetap menginginkan Persijap kembali berjaya, dan mengetuk pihak pemangku kebijakan di Jepara baik itu Pemkab, DPRD,KONI dan Askab lebih peduli Persijap.

E D I

Terima kasih