Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita Utama

Menghidupkan Bahasa Daerah di Kota Sulawesi Tenggara

1015
×

Menghidupkan Bahasa Daerah di Kota Sulawesi Tenggara

Sebarkan artikel ini

Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan budaya berupa bahasa dan sastra daerah yang berperan sebagai sumber tata nilai sekaligus laku masyarakatnya. Bahasan tersebut mengemuka dalam Kongres Internasional III Bahasa-Bahasa Daerah Sultra yang berlangsung di Phinisi Ballroom Hotel Claro Kendari, Selasa (3/9).

Kepala Kantor Bahasa Sultra, Sandra Safitri Hanan, menjelaskan kongres bahasa tersebut didasari pemikiran bahwa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keberagaman bahasa, budaya, dan sastra.

“Bahasa, sastra, dan budaya, selain ia hidup, sekaligus menghidupi dan memengaruhi perilaku keseharian masyarakatnya. Ia berperan sebagai sumber tata nilai sekaligus sebagai tata laku masyarakat penopangnya,” jelasnya.

Setiap daerah, kata dia, memiliki hak dan tanggung jawab untuk mengaktualisasikan peran bahasa dan sastra sebagai alat negosiasi budaya sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.

Asisten I Setda Kota Kendari Makmur, S.Pd. M.Pd mewakili Walikota Kendari menjadi salah satu pemakalah dalam kongres tersebut. Sebagai kota dengan masyarakat yang heterogen, Makmur membawakan makalah yang diberi judul “Kebijakan Pemerintah Kota Kendari dalam Upaya Perlindungan Bahasa-bahasa Daerah di Kota Kendari”.

“Beberapa usaha yang dilakukan yakni, melakukan penguatan ciri kelokalan Tolaki sebagai bahasa daerah induk khususnya Kota Kendari dan bahasa pendamping seperti Muna, Wolio, Moronene, dan lain-lain,” jelas Makmur.

Komitmen melestarikan bahasa daerah di Kota Kendari, kata Makmur, terlihat dari kebijakan pemerintah Kota Kendari membangun kerjasama dengan Kantor Bahasa, Dinas Pendidikan, dan para peneliti untuk mengetahui kondisi bahasa daerah dalam kurun waktu tertentu.

“Dalam dua tahun terakhir penamaan makanan lokal Kota Kendari yaitu sikato terus kami perkenalkan di tingkat nasional,” katanya.

Di lingkungan Pemerintah Kota Kendari sendiri, Makmur mengatakan Pemkot Kendari sedang melakukan penguatan dengan cara memberlakukan penggunaan bahasa daerah di lingkup OPD pada kondisi-kondisi tertentu misalnya membuat lomba pidato bahasa daerah Tolaki antar OPD pada HUT Kota Kendari dan peringatan event-event nasional lainnya. Selanjutnya melakukan pembinaan pada lembaga-lembaga adat, komunitas, dan paguyuban yang ada di Kota Kendari serta menghidupkan kembali tradisi leluhur seperti tradisi lisan dan tradisi sastra.

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos