Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahKonawe

Tanah Leluhur Masyarakat Diserobot PT.OSS, Aksi Demonstrasi AMMB Berakhir Ricuh

1706
×

Tanah Leluhur Masyarakat Diserobot PT.OSS, Aksi Demonstrasi AMMB Berakhir Ricuh

Sebarkan artikel ini
Massa aksi Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Bersatu saat menggelar aksi unjuk rasa di PT OSS. (FOTO : IST)

TEGAS.CO,. KONAWE – Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Bersatu (AMMB) kembali mengelar aksi unjuk rasa bersama masyarakat Desa Paku jaya Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi unjuk rasa tersebut digelar di PT. Opsidian Stainless Steel (OSS) untuk menemui Pimpinan Perusahaan tersebut terkait sengketa lahan dan penyerobotan lahan yang diketahui lahan tersebut adalah tanah leluhur masyarakat, Kamis (4/6/2020).

Sebagai pemilik lahan masyarakat Paku Jaya meminta untuk menghentikan aktivitas penimbunan lahan sebelum ada solusi yang di tawarkan dan disepakati secara musyawarah antar Pimpinan Perusahaan, Pemerintah Setempat dan masyarakat.

Ilham Killing sebagai penanggung jawab aksi demonstrasi, dalam orasinya mengantakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sudah berulang kali, bahkan pihak anggota DPRD Konawe pernah turun langsung kelapangan meninjau lokasi.

“Aksi tersebut sudah berapa kali di lakukan di kantor Pemerintah Daerah Konawe dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, bahkan pihak Anggota DPRD pun sudah pernah meninjau lokasi lalu hearing bersama pihak perusahaan,” jelasnya.

“Namun tanah leluhur tetap diserobot dan diperjual belikan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dan sudah berapa kali di pertemukan di kantor camat yang di hadiri langsung oleh Ibu Camat Morosi tetapi sampai hari ini tidak ada solusi yang di tawarkan pihak perusahaan,” ungkap Kiling saat melakukan orasi.

Video

Aksi mahasiswa dan masyarakat Konawe

Ilham killing juga menegaskan dalam orasinya, bahwa akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih besar ketika pihak perusahaan tidak secepatnya mengambil keputusan terkait tanah leluhur masyarakat yang selalu di serobot dan di perjual belikan kepada pihak perusahaan.

Diketahui, setelah melakukan orasi yang cukup lama di depan perusahaan yang di hadang langsung oleh pihak security perusahaan, masa aksi kemudian mencoba untuk masuk area kantor namum pihak securty tidak mengijinkan dan aksi tersebut berakhir ricuh saling dorong dan adu mulut, masa aksipun kemudian di tenangkan oleh pihak Kepolisian.

REDAKSI

error: Jangan copy kerjamu bos