Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahWakatobi

Balitbang Kemenhub Teliti Konektivitas Transportasi di Wakatobi: Masih Banyak Perlu Dibenahi

926
×

Balitbang Kemenhub Teliti Konektivitas Transportasi di Wakatobi: Masih Banyak Perlu Dibenahi

Sebarkan artikel ini
Teliti: tampak rombongan Balitbang Kementerian perhubungan (Kemenhub) didampingi Kepala Dinas Perhubungan Wakatobi Drs Hariadin, meninjau pelabuhan Wanci, Wangi-wangi FOTO: RUSDIN

TEGAS.CO., WAKATOBI – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meneliti peningkatan konektivitas transportasi antar moda di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (22/072020).

Ketua peneliti madya transportasi antar mode, Win Akustia, mengatakan selama di Wakatobi pihaknya akan mengunjungi titik-titik simpul mode transportasi, seperti, bandara dan pelabuhan sebagai konektivitas darat, laut dan udara.

“Kami akan meneliti apakah ada kelemahan atau hambatan. Mungkin disalah satu bidangnya. Kami akan kaji untuk dibuat suatu desain awal atau tindak lanjut guna mengatasi hal dimaksud,” kata ketua rombongan Balitbang Kemenhub ini, di Wangi-Wangi.

Kata dia, hasil penelitian tersebut akan melahirkan sebuah kebijakan pemerintah pusat untuk pengembangan mode transportasi di Wakatobi.

“Jika ada hambatan penentuan kelas-kelas jalan. Diharapkan ada estimasi untuk mengatasi mungkin bisa dengan Perpres atau regulasi lainnya,” ucap Win Akustia.

Lanjut Win Akustia, sebagai 10 top destinasi pariwisata di Indonesia, Wakatobi masih banyak kekurangan yang perlu mendapat bobot kebijakan program disertai penganggaran.

“Kita melihat di Wakatobi kekurangan masih banyak. Sebut saja dari pintu masuk bandara seperti penerbangan dari Kendari-Wakatobi atau Makassar-Wakatobi, itu masih butuh rentan waktu panjang untuk bisa sampai di Wakatobi,” ujarnya.

Win Akustia, menjelaskan tak hanya mode transportasi udara saja. Wakatobi sebagai daerah pariwisata tentu memerlukan daya dukung sarana dan prasarana maritim yakni dermaga (pelabuhan).

“Kita melihat juga seperti dermaga Numana di Desa Liya One Melangka, selain bangunan fisik pelabuhan, juga harus dibangun terminal. Sehingga wisatawan maupun warga lokal pengguna jasa angkutan laut bisa merasa nyaman,” tukasnya.

Dari data hasil penelitiannya selama dua hari di Wakatobi, Win Akustia menyimpulkan jika di Wakatobi masih banyak yang perlu dibenahi.

“Data yang telah kami peroleh ini akan diolah, kemudian dijadikan usulan ditingkat atas. Di Wakatobi masih banyak yang harus dibenahi, misalkan konektivitas waktu, pelayanan semua harus terintegrasi dengan baik,” ujarnya.

Kadis Perhubungan Wakatobi Hariadin, mengungkapkan, sangat mendukung gerak langkah pihak Balitbang Kemenhub tersebut. Ia pun berharap peran serta pemerintah pusat akan mendukungan peningkatan dan pengembangan perhubungan kedepan.

“Beberapa daerah mengeluhkan hal yang sama. Misalnya, ada anggaran di provinsi tapi tidak bisa digunakan untuk perbaikan atau pembangunan infrastruktur di daerah setingkat kabupaten. Karena belum ditunjang dengan regulasi sehingga harus ada regulasi yang mengaturnya,” tutup Hariadin.

RUSDIN

error: Jangan copy kerjamu bos