Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Boikot Produk Materi dan Pemikirannya Bentuk Cinta Sejati

374
×

Boikot Produk Materi dan Pemikirannya Bentuk Cinta Sejati

Sebarkan artikel ini
Isadiningtyas,SEI. (pendidik generasi tinggal di Balikpapan)
Isadiningtyas,SEI. (pendidik generasi tinggal di Balikpapan)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Pasca pidato presiden Prancis yang mengandung unsur penghinaan terhadap Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan juga terhadap Islam, kecaman terhadap presiden Prancis macron terus berlanjut. negara-negara Arab menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk dari Prancis di ibukota Yaman boikot terhadap produk asal Prancis sudah nampak di banyak tokoh begitu pula di Yordania para petugas toko bahkan menyingkirkan sejumlah produk Prancis yang masih terdapat di rak. (27 Oktober 2020/CNBC) Selain itu, aksi boikot juga terjadi di Turki, Kuwait, Mesir, termasuk juga di Indonesia, akhir Oktober 2020 Majelis Ulama Indonesia merilis seruan untuk memboikot produk Perancis (portal Jember/4 November 2020).

bahkan di kalangan selebritas ada yang melakukan penolakan terhadap produk Perancis dengan membakar tas harga ratusan juta rupiah.

Bagi kita bangsa Indonesia memboikot produk Prancis tidak akan merugikan NKRI karena kerjasama ekonomi yang dilakukan Indonesia dengan Perancis adalah kerjasama impor sehingga produk-produk barang-barang tersebut jika di boikot juga tidak akan merugikan Indonesia dan hanya merugikan Perancis saja.

sehingga kerjasama ini sebenarnya tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia.

Selain memboikot produk barang/material Perancis hal penting yang harus ditolak yaitu pemikiran serta peradabannya. Pemikiran sistem politik seperti trias politika, ekonomi liberal, budaya liberalisme, kebebasan itu yang seharusnya juga ditolak oleh rakyat Indonesia. Kenapa kita perlu menolak produk-produk fisik dan pemikiran dari Perancis karena Indonesia negeri muslim terbesar di dunia adalah potensi besar yang didasarkan kepada pemikiran dan perasaan islami.

yang menjadikan negara-negara kafir benci terhadap Islam serta melakukan penghinaan terhadap Rasulullah adalah didasarkan pada pandangan liberalisme.

Liberalisme adalah pokok pikiran yang menjadikan kebebasan bertingkah laku, kebebasan berpendapat, adalah sesuatu yang diutamakan atau di nomor satukan. Artinya Perancis dengan asas kebebasannya menyatakan bahwa penghinaan terhadap Rasulullah adalah hal yang sah diperbolehkan untuk untuk dilakukan bahkan presidennya memfasilitasi berbagai gambar karikatur atas nama karya seni. disinilah kita bisa memahami bahwa liberalisme atau paham kebebasan ini menunjukkan ke kecacatannya, karena kedengkian dan kebencian mereka terhadap Islam telah menjadikan mereka bersikap rasisme. Ini adalah sebuah gambaran buruk bagaimana pemerintahan Allah demokrasi yang menjunjung hak asasi manusia bahkan melakukan pelecehan terhadap agama lain. Tentu saja Ini adalah sebuah gambaran buruk pemerintahan yang saat ini merajai dunia.

sungguh berbeda dengan sistem pemerintahan demokrasi bahwa Islam memberikan kebebasan kepada seluruh warga negaranya untuk memeluk agama apapun yang dikehendaki, bahkan melakukan larangan menghina, mengejek atau membakar tempat ibadah selain Islam.

Karena sesungguhnya ajaran Islam adalah ajaran yang mulia.

kebebasan setiap warga negara menjalankan ajaran agamanya juga diatur di dalam undang-undang sehingga agama apapun bisa menjalankan ritual agama nya sesuai dengan tuntunan dan komunitas mereka. inilah sebuah gambaran kehidupan yang harmonis di mana semua agama bisa hidup berdampingan tanpa melakukan penghinaan dan negara melakukan perlindungan dalam bentuk penjagaan sebagaimana yang diatur di dalam undang-undang dasar negara Khilafah Islamiyah.

Penulis: Isadiningtyas,SEI. (pendidik generasi tinggal di Balikpapan)
Editor: H5P