Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Utopia Keberhasilan Pendidikan melalui Kualitas Sekolah

637
×

Utopia Keberhasilan Pendidikan melalui Kualitas Sekolah

Sebarkan artikel ini
Zulhilda Nurwulan, S. Pd (Relawan Opini Kendari)
Zulhilda Nurwulan, S. Pd (Relawan Opini Kendari)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Saat ini, pendidikan menjadi hal yang mendasar dalam mendukung kemajuan peradaban. Oleh karenanya, kemajuan pendidikan selalu menjadi tujuan utama pembenahan pemerintah. Sebagaimana yang tengah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Sultra yang terus berbenah. Dalam hal pendidikan, Kemenag turut mengatur keadaan Madrasah yang ada dibawahnya. Oleh karena itu, Kemenag tengah merancang berbagai program demi terciptanya madrasah unggul dan maju. Salah satu gagasan cerdas dilakukan dengan menggelorakan Program “Gerakan Madrasah Hijau”.

Hal ini sebagai upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana madrasah, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM). Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Sultra, Muh. Saleh menjelaskan, pengembangan kualitas instansi pendidikan, harus dimulai dari bawah. Sehingga, ke depan bakal tersusun secara sistematis. “Kami konsen pada pengembangan sekolah madrasah di Sultra. Pertama, kami rancang gerakan madrasah hijau/go green madrasah. Teknisnya, selain meningkatkan berbagai fasilitas di seluruh madrasah, juga menghijaukan sekolah. Kami yakin, dengan meningkatkan sarana dan prasarana, pastinya akan membawa perubahan besar bagi peningkatan kualitas madrasah,” ungkap Muh. Saleh kepada Kendari Pos, Selasa (17/11).

Memang benar, kemajuan sekolah memang sangat didukung dengan kelengkapan fasilitas serta sarana maupun prasarana yang memadai. Kelengkapan fasilitas sekolah juga mendukung kemajuan akademik peserta didik. Namun, sejauh ini peningkatan mutu pendidikan hanya diukur dari kelengkapan sarana maupun prasarananya sementara dari aspek kepribadian maupun akhlak peserta didik tidak menjadi hal urgen yang menjadi pertimbangan keberhasilan pendidikan.

Lagi-lagi, pembenahan hanya dilakukan pada taraf perbaikan fisik bangunan dan beberapa aspek nampak lainnya. Seolah-olah aspek ini mampu menghasilkan lulusan terbaik nantinya. Padahal, keberhasilan pendidikan tidak serta merta hanya dari fisik bangunan yang mewah dan bersih saja melainkan juga dibutuhkan peserta didik yang berakhlak mulia serta pribadi yang baik. Sehingga, alih-alih memperhatikan fisik madrasah sebaiknya pemerintah fokus pada pembentukan karakter peserta didik yang sesuai dengan tuntutan syariat.

Pendidikan Indonesia antara Harapan dan Kenyataan

Adanya krisis pendidikan yang semakin merajalela akan membuat Indonesia semakin di remehkan oleh negara – negara lain, dan melihat Survei kemampuan pelajar yang dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA), menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara ini menandakan bahwa Pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini juga dalam data berdasarkan data dari Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia masih perlu ditingkatkan lebih baik lagi dibanding dengan negara lain.

Indonesia belum mandiri dalam menangani masalah pendidikannya. Kurikulum yang dipakai bahkan mengadopsi dari negara lain. Hal ini makin menjadikan Indonesia akan selalu membebek dengan negeri luar tanpa menyaring nilai positif maupun negatif dari kurikulum yang mereka adopsi. Selain itu, minimnya akhlak peserta didik menimbulkan berbagai kesenjangan sosial seringkali terjadi diantara mereka. Tidak jarang ditemukan kasus pelecehan guru oleh siswa, tawuran antar siswa, siswa menggunakan narkoba, seks bebas dan berbagai kasus kriminal lainnya.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tegas menyatakan “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” Selain berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan harus berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Agar pendidikan mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dari pernyataan diatas, sudah sepantasnya anak-anak Indonesia memiliki kepribadian yang luhur dan bermartabat serta berakhlak mulia sebagaimana potret anak bangsa yang selalu digambarkan dalam setiap aturan perundangan. Sayangnya, hal ini hanya sebatas tulisan diatas kertas tanpa adanya realisasi di lapangan. Faktanya, pendidikan yang ada saat ini lebih mementingkan pada nilai kognitifnya saja sehingga banyak sekali orang-orang yang cerdas di Indonesia namun tidak memiliki dasar keimanan yang baik, sehingga ketika seseorang menjabat dalam pemerintahan banyak melakukan penyimpangan seperti koruspi, memiliki banyak selir dan lain-lain.

Begitu pun para pelaku pendidikan memiliki etika, moral dan pemikiran yang buruk. Mislanya : para pelajar tawuran, pelajar putus sekolah karena hamil diluar nikah, seks bebas, guru/dosen melakukan pelecehan seksual terhadap siswa, memunculkan paham atau aliran – aliran baru yang menyesatkan, kurangnya sopan santun dan masih banyak lagi. Tentu hal ini akan merusak moral generasi muda serta merusak bangsa dan negara. Orang-orang pintar dan cerdas sangat banyak di Indonesia namun kecerdasannya bisa membuat kehancuran bagi negara ini. Hal ini disebabkan kurangnya pendidikan karakter dan akhlak yang ditanamkan dalam diri para remaja. Disamping itu, aturan perundang-undangan yang ada selalu bertabrakan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Selain itu, peraturan yang ada selalu berat sebelah dimana peraturan hanya menguntungkan pihak pemerintah dan pemilik modal namun merugikan rakyat di pihak lain. Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya diukur mlalui fasilitas sekolah namun kualitas peserta didik yang memiliki kepribadian yang baik juga sangat mendukung terciptanya keberhasilan pendidikan yang diinginkan.

Keberhasilan Pendidikan dalam Islam

Sistem pendidikan Islam sangat berbeda jauh dengan pandangan sekuler. Pendidikan dalam islam jelas tidak sekedar memperhatikan bangunan fisik, melainkan kualitas anak didik yang memiliki kepribadian Islam yang terdiri dari pola sikap yang Islami dan pola pikir Islam. Islam bukan sekedar agama yang mengatur sebatas perkara ibadah melainkan mengatur segala aspek termasuk didalamnya masalah pendidikan. Islam sangat memperhatikan pendidikan karena hal ini merupakan pondasi awal dalam menciptakan generasi yang berkualitas. Terbukti dengan banyaknya para pemuda Islam yang tidak hanya terkenal pintar namun juga terkenal dengan kepribadian yang taat.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Pendidikan dalam islam merupakan kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas. Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang jelas. Dia menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi melalui ketaatan kepada-Nya. Untuk mewujudkan tujuan itu, Allah memberikan hidayah serta berbagai fasilitas alam semesta kepada manusia. Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Bagaimanapun pendidikan Islam sarat dengan pengembangan nalar dan penataan perilaku serta emosi manusia dengan landasan agama. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.

Pandangan Islam terhadap pendidikan sangat penting oleh karenanya dalam proses pendidikan baik formal maupun non formal harus disasarkan kepada nilai-nilai Islam didalamnya, karena salah satu fungsi dari pendidikan adalah untuk mencetak generasi penerus bangsa

Islam berpedoman kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah yang didalamnya terdapat banyak pengajaran baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, etika dan moral yang semuanya saling berkesinambungan sehingga mampu membuat pribadi manusia yang cerdas, baik dalam hal kognitif maupun psikomotorik. Inilah yang harus diterapkan dalam dunia pendidikan masa kini, mengingat betapa pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap peradaban manusia.

Dengan pendidikan mampu mengubah akhlak manusia yang berimplikasi kepada peradaban manusia maupun umat islam itu sendiri, maka dalam proses pendidikan baik formal maupun non formal harus berlandaskan pada ajaran Agama Islam dan dalam kegiatan apapun diselipkan ajaran Islamnya agar peserta didik semakin kuat iman, ilmu serta dapat mengamalkan ilmu dengan sebaik mungkin sehingga terwujudlah peradaban yang islami dengan dibarengi ilmu-ilmu yang mumpuni serta teknologi canggih. Wallahu’alam biishowwab

Penulis: Zulhilda Nurwulan, S. Pd (Relawan Opini Kendari)
Editor: H5P

Terima kasih