Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Kendari

MUI Sultra Gelar Musda ke VI

386
×

MUI Sultra Gelar Musda ke VI

Sebarkan artikel ini
Muda MUI Sultra ke VI secara virtual
Musda MUI Sultra ke VI secara virtual

TEGAS.CO,. KENDARI- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) yang ke VI di Rumah Jabatan Gubernur dan secara virtual di hotel Kubra. Kegiatan ini disponsori oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, DPRD Sultra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Badan Intelejen Negara (BIN), Polda Sulawesi Tenggara, Pemerintah kota Kendari, dan BNI Syariah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Jumat (22/1/2021)

Kegiatan ini dilaksanakan mulai 22-24 Januari 2021 dengan tema “Meningkatkan Peran MUI dalam Memasyarakatkan Islam Wasatiiyah dan Toleran di Sulawesi Tenggara”.

Dalam Kegiatan ini, ketua panitia H. Zainal Mustamin S.Ag.,MA memberikan laporan kegiatan.

H. Zainal Mustamin menjelaskan bahwa kegiatan ini hanya diikuti peserta secara terbatas.

“Musda yang dilaksanakan 3 hari ini, diikuti secara terbatas diantaranya perwakilan dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi, pimpinan MUI Kabupaten/Kota, Cendikiawan Muslim, Pimpinan Ormas Pendiri, pimpinan Pondok Pesantren”, ucapnya.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dalam musda ini, akan diadakannya dialog strategis tentang sikap toleran dalam kehidupan.

“Disela-sela Musda, kita akan mendialogkan beberapa susunan strategis seputar wasatiiyah dan sikap toleran melalui pembangunan berbasis spritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan narasumber pilihan”, tutupnya.

Selainnya itu, ketua Dewan Pertimbangan MUI Sultra Prof. Dr. H. Abdulllah Alhadza, MA juga menjelaskan bahwa Islam Wasatiiyah mengandung 2 elemen yaitu muslim Wasatah dan ulama mukhlisina lahudinna munafasah.

“Islam Wasatiiyah mengandung 2 elemen yaitu muslim Wasatah dan ulama mukhlisina lahudinna munafasah dengan kata lain muslim muderat dan ulama garis lurus”, ucapnya.

“Muslim muderat adalah muslim yang pola pikir, sikap, dan perbuatannya selalu tawasul atau berimbang antara dunia dan akhirat, antara material dan spiritual. Sedangkan ulama garis lurus adalah Nahdiatul Ulama yang mewadah dan ikhlas menjalankan agama dengan lurus yang pribadiannya dijadikan panutan serta fatwahnya dijadikan rujukan bagi umatnya yang bukan ulama garis keras yang tidak berpindidikan”, lanjutnya.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sultra berharap Musda Sultra dapat berjalan lancar, mampu menciptakan pengurus yang dedikatif serta mampu menyusun program kerja yang konsuktif selama 5 tahun ke depan.

Reporter : IMAM

Editor : YA

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos