Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Opini

Urgensi Pembangunan Ali Mazi untuk Rakyat Sultra

660
×

Urgensi Pembangunan Ali Mazi untuk Rakyat Sultra

Sebarkan artikel ini
Dewan Pembina sekaligus pendiri Lembaga Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara, La Ode Hasanuddin Kansi
Dewan Pembina sekaligus pendiri Lembaga Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara, La Ode Hasanuddin Kansi

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Pembangunan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi, SH dengan gebrakan program Garbaratanya, memiliki misi memajukan ekonomi masyarakat Sultra lewat akselerasi pembangunan wilayah darat dan laut. Namun, terdapat beberapa program pembangunan Gubernur Sultra, yang tidak jarang mendapat sorotan dan menimbulkan segudang tanya dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) tentang urgensinya pembangunan tersebut bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

Kali ini, Dewan Pembina sekaligus pendiri Lembaga Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara, La Ode Hasanuddin Kansi ikut angkat bicara. Dalam tulisannya Ia memaparkan dan menilai beberapa proyek pembangunan Gubernur Sultra, yang kini sedang dalam proses pengerjaan.

Bapak Gubernur Sultra, kata Hasan, dalam membangun daerah terkesan dipaksakan tanpa memikirkan keterbatasan APBD dan hanya akan meninggalkan utang daerah ke depan.

“Mulai dari mega proyek jalan Toronipa-Kendari, RS Jantung, Perpustakaan, dana Covid 19 yang bersumber dari APBD, APBN. Bahkan sumbangan pihak ketiga yang sampai hari ini tidak jelas peruntukannya dan lain-lainya,” tukas pria asal Muna itu.

Menurut pria dengan sapaan Hasan itu, membangun sebuah program pembangunan harus digilir dampaknya nanti. Contohnya pembangunan menara MTQ yang sekarang sudah tidak dihiraukan lagi, membangun semua gedung yang sangat mewah harus dipikirkan dampak pemeliharaan yang pasti mengeluarkan anggaran yang sangat besar.

Lebih lanjut ujar Hasan, gedung perpustakaan dibangun sangat mewah, tapi sekarang dengan kecanggihan teknologi membaca dan mencari informasi hanya perlu loging di Google.

“Jangan hanya difokuskan bangun Jalan Toronipa, masih banyak jalan rusak yang sampai saat ini belum diperbaiki, contohnya jalan yang ada di Konsel desa Baito, jalan Raha Lakapera yang notabenenya milik provinsi, namun belum diaspal. kasihan rakyat kita, banyak korban jatuh melewati jalan yang rusak tersebut,” tutur lantang Hasan.

Dalam pandangan hemat Hasan, gerbang Rujab gubernur yang masih bagus tak perlu dibangun ulang, gerbang Rujab gubernur baru berusia 5 tahun dari masa Nur alam.

“Itu memakan anggaran sangat banyak tapi jalan raya kita banyak yang Rusak, tapi pagar rujab dan gerbang Rujab difokuskan,” celoteh Hasan, kritis.

Hal ini, lanjut pria berkulit sawo matang itu, dapat menimbulkan dugaan bahwa gubernur Sultra membuat program hanya mengejar fee proyek untuk kepentingan pribadi. “Saya selaku pemuda yang berdomisili di wilayah Sultra ini sangat menyayangkan kebijakan bapak gubernur yang mungkin saja nantinya akan diperhadapkan dengan hukum”.

Dalam paparannya, pembina AP2 dua itu juga menyinggung perihal pihak DPRD Prov. Sultra yang dinilai tidak berdaya dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan pada program gubernur.

“Harus dievaluasi lagi, karena nantinya akan menjadi beban APBD Sultra ke depan. Namun sayang tidak ada tindakan, karena diduga DPRD takut tidak kebagian proyek,” gaung Hasan.

Penulis: BK

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos