Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Kolaka

Masyarakat Demo Tuntut Pembangunan Smelter PT VALE di Kolaka

1036
×

Masyarakat Demo Tuntut Pembangunan Smelter PT VALE di Kolaka

Sebarkan artikel ini
Foto Masyarakat saat melakukan Demo di Depan Kantor DPRD Kabupaten Kolaka,
Foto Masyarakat saat melakukan Demo di Depan Kantor DPRD Kabupaten Kolaka,

TEGAS.CO., KOLAKA – Demo menuntut pembangunan pabrik pengolahan biji nikel (smelter) PT Vale, berlangsung di lokasi IUP PT Vale dan depan kantor DPRD Kolaka, aksi ini dilakukan lantaran PT Vale dianggap hanya memberi janji tanpa adanya realisasi sejak beberapa tahun lalu.

Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Swadaya Masyarakat Daerah (FORSDA) dan himpunan pengusaha dan Himpunan Pengusaha Pekerja Pribumi Mekongga (HP3M), menggelar aksi unjuk rasa di lokasi IUP PT Vale dan depan kantor DPRD Kolaka, Rabu siang (07/04/2021).

Masyarakat Demo Tuntut Pembangunan Smelter PT VALE di Kolaka

Aksi dilakukan guna menuntut DPRD Kolaka agar mendesak pihak PT. Vale supaya tak hanya memberi janji-janji, sebab hingga saat ini PT. Vale tak kunjung membangun pabrik pengelolaan biji nikel.

Menurut koordinator aksi Djabir Teto Lahukuwi mengatakan, PT Vale lebih memilih membangun gedung pemuda (KNPI) yang menelan anggaran 1,5 milyar, padahal pembangunan gedung pemuda tersebut tidak memberikan faedah kepada masyarakat yang berada di sekitar IUP PT Vale (daerah ring satu).

“Kami juga menuntut agar PT Vale mengutamakan pekerja dan kontraktor lokal (pribumi), dalam perekrutan dan penyaringan tenaga kerja kontraktor dan sub kontraktor,” ucap Djabir.

Lanjut Djabir Teto Lahukuwi mengatakan, sejak penyusunan AMDAL pada tahun 2004 dan tahun 2018, PT Vale telah dua kali berjanji membangun pabrik pengolahan biji nikel (smelter), Dimana rencana tersebut akan dibangun pabrik di kontrak karya Pomalaa seluas 20.286 ha

“Namun sayangnya janji tersebut tak kunjung ada realisasi hingga saat ini, PT Vale hanya membangun gedung pemuda, yang dianggap tidak memberi faedah kepada warga yang merasakan langsung dampak aktivitas penambangan PT. Vale,” ujar Djabir.

Mendengar tuntutan massa ketua DPRD Kolaka Syaifullah Halik, berjanji akan segera memanggil pihak PT Vale dan instansi terkait, guna mempertanyakan rencana PT Vale membangun pabrik di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Massa aksi juga berjanji, jika PT Vale tak kunjung membangun pabrik, akan menduduki lahan milik PT Vale untuk mengusulkan, perusahaan besar untuk mengelola lahan tersebut atau diusulkan menjadi hutan adat seluas 0.286 ha.

Reporter: Zikin
Editor: H5P

Terima kasih