tegas.co, KENDARI, SULTRA – Masyarakat adat suku toraja dan Bali, menjadi peserta pawai terbanyak pada Festival Budaya dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Kendari ke-186.
FOTO : FA
Berbagai penampilan dan tarian adat mereka tampilkan pada Festival tahun ini, seperti masyarakat suku Toraja menampilkan beberapa tarian, yang dimainkan oleh anak-anak remaja dengan alunan gendang.
Tak ketinggalan mobil yang dihiasi rumah adat khas suku Toraja, serta pelaminan turut serta di tampilkan diatas mobil yang sudah dihiasi menggunakan kain adat.
Yan Bela, selaku ketua masyarakat Toraja Kota Kendari mengatakan, adat yang mereka hadirkan pada Fetstival tahun ini mengangkat dua sisi. Dari aspek adat istiadat kedukaan dan kegembiraan rasa syukur dalam perkawinan.
Ia berharap dengan hari jadi Kota Kendari yang ke-186 dapat mempererat silaturahmi, kerukunan antara etnis dan suku yang berbeda, dan tak ada perbedaan dalam bingkai Kota Kendari, sebagai Kota Bertaqwa.
“Kami harapakan kota kendari menjadi kota yang aman damai dan tentram, tak ada pertengkaran ataupun permusuhan sesama masyarakat Kota. Dan pemimpin terpilih dapat melanjutkan apa segala yang sudah kita capai, serta mempertahakan apa yang baik,”harapnya.
Sementara itu dari masyarakat suku Bali sendiri yang sudah sejak dulu mendiami Kota Kendari, tak ketinggalan dengan menampilkan seluruh adat istiadat yang mereka miliki.
Bali, yang sudah mendunia dengan kultur dan budaya serta tariannya, tak lupa pula mereka hadirkan di Festival tahun ini. Mulai dari topeng, tarian adat bali hingga tarian paling terkenal yaitu kecak turut mereka tampilkan.
FA / HERMAN