tegas.co, KENDARI SULTRA – Keberadaan aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang di tukar guling atau ruislag dengan investor menjadi perhatian bagi Bakal Calon Gubernur Sultra H. Ali Mazi SH. Pasalnya sejumlah asset yang diruislag seperti eks Kantor Pramuka di Kelurahan bende, yang kini berdiri megah Lippo Plaza belum jelas ganti ruginya apa?
Selain gedung Pramuka adajuga beberapa asset yang masih belum jelas peruntukkannya seperti Eks RSUD Prov Sultra, Eks kantor Dinas Kesehatan prov Sultra, Kantor Kimpraswil Sultra.
“Kalau ini sudah di tukar guling, harus jelas dimana gantinya dan masyarakat juga harus tahu. Kalau ganti rugi dengan lahan, maka juga itu harus setara dengan harganya. Katakanlah gedung Pramuka lahannya satu hektar dig anti di komplek bumi praja Anduonohu harus setara, mungkin 10 hektar,” ujar Ali Mazi SH saat membawakan visi dan Misi di partai Hanura yang di gelar di salah satu Hotel di kendari, Selasa (5/9).
Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara itu mengungkapkan, jika barang milik Negara atau Milik pemerintah itu sama
“Sebetulnya banyak kalo kita mau ungkap, karena apa, barang milik Negara atau milik Pemerintah itu sama,” bebernya.
Menurut Suami Agista Aryani itu, jika aset Aset Negara dan Aset Pemerintah itu berbeda, dan jika ada itikat untuk menghapus itu ada prosedurnya dan itu harus sampai di meja Presiden
“Jadi Aset milik Negara dan aset milik pemerintah itu berbeda, kalau aset negara itu harus melalui proses panjang sampai ke Presiden tapi di Sulawesi Tenggara seperti tidak mengerti saja, yang penting membagun walaupun itu pelangaran,” jelasnya.
Lowyer di level nasional itu mengaku, jika dirinya menjadi Gubernur Sultra periode 2018-2023 masalah asset ini akan dilakukan perbaikan, sehingga asset Pemprov dan Negara tidak disalah fungsikan.
“Saya tidak memprsoalkan ini apalagi mau mencari kesalahn orang lain. Tetapi ini harus diperbaiki sedemikian rupa, sehingga Pemerintah mendapat kejelasan dan keuntungan dan begitu juga investor,” tegasnya.
ODEK
PUBLISHER : HERMAN