Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahMuna

Pemda Muna Genjot Sektor Peternakan

1892
×

Pemda Muna Genjot Sektor Peternakan

Sebarkan artikel ini
Pemda Muna Genjot Sektor Peternakan
Kepala Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Muna, Ir. La Ode Muh. Yakub, M.Si

tegas.co., MUNA, SULTRA – Pengembangan komoditas peternakan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomi masyarakat.

Dibawa kepemimpinan Bupati Muna LM. Rusaman Emba, ST dan Wakil Bupati Muna Ir. H. Abd. Malik Ditu, M.Si, berbagai Inovasi dilakukan di Bidang Peternakan.

Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Muna, komoditas peternakan uggulan saat ini dikembangakan adalah sapi potong, sapi perah dan Pengembangan Ayam Ras Petelur.

Kepala Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Muna, Ir. La Ode Muh. Yakub, M.Si, menjelaskan, untuk pengembangan ayam ras petelur merupakan hal yang sangat strategis.

“Mengingat wilayah kabupaten Muna masih mengimpor dari Provinsi Sulawesi Selatan, oleh karena itu, saya melihat ini adalah hal yang memerlukan penanganan khusus. Kami telah merancang bahwa di setiap kecamatan nantinya akan dibangun suatu demplot peternakan ayam ras petelur. Hari ini kita baru membangun mengalokasikan di Desa Wansugi, kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna. Kurang lebih 4.500 ekor ayam untuk masa produksi selama dua tahun,”kata Yakub kepada tegas.co., belum lama ini.

Kata dia, dari 4.500 ekor ayam petelur itu, telah berproduksi sebanyak 2.500 telur per hari. Diperkirakan pada Juli atau Agustus nanti, diharapkan produksi telur per harinya mencapai lebih dari 4.500 butir per hari,”harapnya.

Dengan demikian, Wilayah kecamatan Kabangka akan melahirkan contoh dan bisa diikuti oleh masyarakat, sehingga dapat mengatasi kebutuhan telur.

“Kami juga memiliki koperasi, dimana yang akan menyalurkan produksi telur yang dihasilkan. Rencana Pemerintah Kab. Muna juga akan membangun lagi di beberapa kecamatan yang berpotensi untuk mengembangkan ayam ras petelur, diantaranya dialokasikan, di kecamatan Napa Balano, Kecamatan Watopute, Kecamatan Kabawo, Kecamatan Parigi, dan kecamatan tongkuno,” jelasnya.

Lanjut dia, untuk komoditas sapi potong juga di Kabupaten Muna yang saat ini sedah menjadi hal yang sangat disenangi oleh masyarakat. Terlihat juga dari perkembangan populasinya sampai hari ini dalam lompatan yang terbesar kedua di Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana pada 2018 kemarin populasi sapi di Kabupaten Muna berjumlah 66.325 ekor.

“Ini menujukan suatu perkembangan yang sangat baik dimana peningkatan populasi per tahunnya kurang lebih 17% melebihi tingkat pertumbuhan secara Nasional, Kabupaten Muna menurut kajian dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor bahwa 98% tanah di Kabupaten Muna sangat cocok untuk di kembangkan sapi potong karena mengingat lokasi atau lahan-lahan yang tersedia di Kabupaten Muna sangat sesuai dengan kebutuhan sapi potong apa lagi lebih khusus pada sapi bali,”ujarnya.

Selain Sapi Potong, pemerintah Daerah Kabupaten Muna mulai mengembangkan Sapi Perah yang saat ini telah dilokasikan di kecamatan Kabangka dan sudah menunjukan perkembangan dari 11 ekor menjadi 31 ekor.

“Walaupun belum mengasilkan susu, tapi insyaallah dimasa akan datang ini bisa kita kembangkan dan akan kita upayakan untuk menghasilkan susu, dengan satu contoh bahwa apapun jenis ternak yang dikembangkan di Muna ini sangat cocok,”ungkapnya.

Selain itu pemerintah juga mendorong peningkatan pariwisata yang telah menyiapkan dan memprogramkan untuk mengembangkan kuda-kuda lokal sebagai kendaraan alternatif wisatawan.

Sebab, kata dia, lokasi pariwisata di Kabupaten Muna sangat membutuhkan kendaraan kuda, karena lokasi wisata sebagian memiliki bukit dan bergelombang, sehingga dengan kuda sangat memiliki keunikan khusus.

Pengembangan pariwisata ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merancang kegiatannya dengan bermitra pariwisata, sehingga secara silmutan akan memiliki komitmen yang sama, bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

KONTRIBUTOR: LA ODE AWALLUDIN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos