tegas.co,KENDARI, SULTRA – Tipologi pemilihan mengalami banyak pergeseran di Kota Kendari, dimana dulunya banyak masuk kategori pemilih rasional. Tetapi kali pada Pemilihan Walikota (Pilwali) 2017 ini justru dominan tipologi pemilih yang sosiologis.
Kondisi itu terungkap dalam dialog preferensi dan peta dukungan pada pemilihan wali kota (Pilwali) Kendari di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO), Rabu (11/1/17).
Husen La Zuada ,Dosen FISIP UHO Jurusan Ilmu Politik menilai, sebagian besar etnis Bugis dan Jawa mendukung pasangan Rasak-Haris, selebihnya terbagi untuk pasangan ADP-Zul dan Derik-Suri dengan presentase lebih kecil. Pemilih yang beretnis Tolaki terbagi kepada Rasak dan ADP.
“Kami menganalisis bahwa ada fenomena di Kota Kendari banyak yang berprasangka bahwa Pemilu di Kota Kendari itu adalah Pemilu Rasional, memilih berdasarkan program atau isu yang dibawakan, tapi yang kami temukan itu mereka memilih bukan pada suatu program, melainkan pada faktor kedekatan Etnis”, ungkap Husen.
Meski demikian, lanjut Husen, untuk pemilih beretnis Tolaki lebih besar mengarah dukungan terhadap Rasak. Sementara untuk Derik mendapat presentase lebih kecil untuk dukungan dari etnis Tolaki. Namun, sebagian besar pemilih beretnis Muna dan Buton mengarah pada Derik.
“Meski demikian tidak sedikit juga yang mengarah dukungannya terhadap Rasak. Karena melihat dari karakter daerahnya sendiri”, tutupnya.
EDI SAFRAN / NAYEF