Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahSultra

KPAI Pusat Berkunjung di Konawe

1128
×

KPAI Pusat Berkunjung di Konawe

Sebarkan artikel ini

tegas.co, KONAWE, SULTRA – Kasus pencabulan yang beberapa waktu lalu ditangani oleh Kepolisian Resort Konawe mendapat perhatian dari Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Komisi Perlindungan Anak  Indonesia (KPAI) Pusat. Atensi itu dilakukan dengan melakukan kunjungan di Kabupaten Konawe dan menggelar audien dengan Pemerintah kabupaten dan Polres Konawe, Senin (23/1).

Tim TRC KPAI Pusat, Naumi Lania. FOTO : SARMAN

Dalam kesempatan itu Tim TRC KPAI Pusat, Naumi Lania, berkesempatan berdialog dengan Salah satu orang Tua, yang anaknya pernah menjadi korban kekerasan seksual,  pihaknya menilai setiap tahunnya kasus semacam ini terus meningkat dan kerap terjadi di lingkungan masyarakat ekonomi lemah dan berpendidikan minim.

Untuk Tahun 2016 Kasus Cabul 21 perkara, persetubuhan terhadap anak 15 kasus dan di Awal 2017 Polres konawe sudah menangani 2 perkara Kesus pelecehan seksual yang korbanya anak di bawah umur.

Secara akumulasi Kasus pelecehan Seksual anak di bawah umur di Indonesia, terus mengalami peningkatan, melihat fenomena tersebut, Koordinatir Nasional TRC KPAI  Naumi Lania, menilai ini perlu perhatian lebih utamanya sinergitas pemerintah pusat, khusunya aparat penegak hukum.

“Munculnya TRC ini karena kami menilai dari Tahun 2015 sampai 2016 dan masuk ke 2017 fenomena ini menjadi tanya besar bagi kami, akhirnya Tim reaksi cepat itu lebih menuju kepada pencegahan, kami bermitra dengan Polri khususnya unit PPA dan intelkamnya membantu bagaimana pencegahanya, sebelum kejadian sudah dapat di simpulkan,” Ujar Naumi.

TRC KPAI meminta kepada Presiden Joko Widodo agar kembali mengevaluasi komitmennya terkait pencegahan terjadinya kasus yang tergolong ordenari Crime yang hingga kini di nilai belum maksimal penanganya.

” Kami berharab kepada Presiden Action dari ucapan beliau dan persetujuan tentang ekstra ordineri crime itu apa ? belum maksimalnya anggaran untuk melakukan upaya melindungi anak belum ada, contohnya pada Ruang penyidik anak, Rumah aman bagi korban yang tidak bisa pulang, sama saja di  APBN maupun APBD itu tidak ada itu yang kami maksud ” Jelas Naumi Lania.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, pada kesempatan itu, memberikan apresiasi kepada Tim reaksi cepat KPAI, yang telah memberikan suport terhadap warganya, dan berharab dapat terjalin komunikasi yang baik dalam upaya memerangi kasus kasus kekerasan terhadap anak.

“Kami berterima kasih sekali KPAI sudah mau meluangkan waktunya, Mudah mudahan kasus ini tidak terjadi lagi, kami juga nantinya akan menghimbau kepada seluruh unsur masyarakat, untuk selalu waspada terhadap penyakit masyarakat yang setiap saat menghantui kita,” Ujarnya

Banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak, akibat minimnya jauhnya pengawasan orang tua, dengan alasan mencari nafkah, Bupati Konawe, juga berjanji akan memberikan bantuan kelayakan hidup terhadap keluarga korban,

“Nantinya juga kita akan upayakan kepada keluarga korban, kita bantu usaha apa, supaya bisa ada pencarian tetap, dalam hal ini tidak meninggalkan anak, mungkin seperti itu upaya pencegahannya,” Tandasnya.

SARMAN / MAN

error: Jangan copy kerjamu bos