tegas.co, KENDARI,SULTRA – Lembaga Kajian Ilmu Keperawatan (LKIK) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar seminar dan workshop ujian kompetensi (ujikom) jurusan keperawatan di salah satu hotel Kota Kendari, Rabu (25/1).
Direktur LKIK Sultra, Suwandi S Kep mengungkapkan, kegiatan ini ditargetkan untuk diikuti oleh seluruh peserta yang siap mengikuti ujikom baik itu mahasiswa, alumni keperawatan dan yang sudah bekerja di puskesmas yang belum memiliki surat tanda registrasi (STR).
“Karena STR itu merupakan salah satu wujud legalitas bagi perawat untuk dipergunakan sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan di instansi kesehatan. Maka, seluruh perawat yang akan tugas di instansi kesehatan itu, wajib baginya memiliki STR, ungkap Suwandi, saat ditemui usai kegiatan workshop LKIK.
Namun, lanjut dia, untuk mendapatkan STR ini, perawat harus mengikuti ujian kompetensi. “Pada akhir 2016 kemarin itu, sudah pernah dilakukan ujian kompetensi, tetapi hasil kelulusannya tidak memuaskan, jika dipresentasikan, tingkat kelulusan dibawah 10 persen saja,” ujarnya.
Dikatakannya, bagi yang belum lulus, kami menampung dan mengarahkan mereka untuk mengikuti kegiatan seminar dan workshop dengan tema serta trik dan strategi menembus ujian kompetensi.
“Jadi, yang diajarkan melalui pelatihan ini, pertama bagaimana trik-trik sederhana atau trik singkat agar dalam mengisi soal ujian kompetensi ini bisa lebih cepat dalam kalibrasi waktu kemudian lebih tepat dalam pengisiannya,” ucapnya.
Ia menuturkan, untuk pemateri kami ambil dari lembaga kajian ilmu keperawatan ini, kami berdayakan dari pemateri Sultra sendiri.
Sekjen DPW PPNI Prov. Sultra Laode Saltar, S.Kep. M.Kep, yang membawakan materi tentang bagaimana ujian kompetensi berlangsung dan proses yang akan dilakukan supaya dapat lulus ujikom.
Selain itu, pemateri kedua, Hendi Rohaidi, S Kep, M Kep yang merupakan salah satu tim penyeleksi soal ujikom yang memberikan gambaran bagaimana soal-soal yang akan muncul nantinya.
“Pelatihannya bukan hanya untuk hari ini, tiap hari nanti teman-teman yang hadir ini akan mendapatkan pembinaan di media elektronik. Penilaian ujiannnya secara nasional karena setiap profesi kesehatan harus berstandar internasional,” Ungkapnya..
Ia mengharapkan, agar akademisi ini bergerak hatinya untuk bisa memperbaiki kualitas pengajaran karena biarpun bagaimana perawat ini penerus generasi perawat kedepannya. Namun untuk kelulusan tidak lepas dari keterkaitan panitia penyelenggara pusat yang menentukan.
Sementara itu, Ilham Mamala, S Kep mengatakan, sampai hari ini, Alhamdulillah sangat banyak sekali yang berminat ikut kegiatan ini. Peserta yang hadir sekitar 260 orang.
Ilham juga berharap, agar teman-teman, usai kegiatan ini, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai pelaksanaan ujikom ini, sehingga lulus ujian kompetensi nantinya.
“Mahasiswa dan alumni D3 keperawatan, S1 keperawatan, serta profesi ners. Dari berbagai kalangan kampus yakni, stikes karya kesehatan kendari, poltekes, stikes mw dan stik avicenna,” tukasnya.
EDI SAFRAN / MAN