Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

40 Tim Unjuk Kebolehan Koreografi di Pentjak Malioboro Festival 2017

945
×

40 Tim Unjuk Kebolehan Koreografi di Pentjak Malioboro Festival 2017

Sebarkan artikel ini
Pembukaan pencak silat Malioboro Vestifal di Puro Pakualaman Yogyakarta. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Pembukaan pencak silat Malioboro Festival di Puro Pakualaman Yogyakarta.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Sebanyak 48 tim pesilat dari berbagai daerah di Indonesia lakukan unjuk kebolehan mereka dengan penampilan koreografi di turnamen Pentjak Malioboro Festival 2017 pada Sabtu (19/8/2017) bertempat di Puro Pakualaman Yogyakarta.

Para tim yang hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Palembang, Kalimanta, Jepara, Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta dan masih banyak lainnya.

Promotor Tantungan Project, Yosi Tantungan menerangkan, penilaian yang dilakukan dewan juri dalam seni koreografi yang ditampilkan kesempatan tersebut memiliki ketentuan tersendiri.

“Kita tentukan penilaiannya. Jadi setiap tim dalam menampilkan koreografinya harus memiliki tema, dengan gaya bebas dari sendiri, mulai musik, tata panggung, dan juga fashionnya,” kata Yosi.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen Tangtungan Indonesia dengan dukungan penuh oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, jajaran pemerintah terkait DIY, yakni Dinas Kebudayaan DIY, serta para donatur untuk melestarikan dan mempopulerkan pencak silat di kalangan masyarakat dan dunia luar.

“Khusus untuk piala Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) dan tim siapa saja bebas mengikuti. Sedangkan tingkatannya tidak kita pecah karena dalam koreografi bisa saja campuran mulai anak-anak hingga orang tua,” ujar Yosi.

Kegiatan ini diselenggarakan tidak lain hanya merekatkan kembali tali persaudaraan diantara pesilat, mulai dari bersilaturahmi hingga mengembangkan potensi tim-tim silat masing-masing kelompok.

“Kami fokus terhadao seni dan budayanya, untuk menguri-uri budaya. Saking antusiasnya, mereka rela mengeluarkan biaya sendiri untuk bisa ikut memeriahkan kegiatan ini,” papar Yosi.

Uniknya, kata Yosi, lomba koreografi pencak silat tersebut hanya ada di Yogyakarta saja. Dan tahun ini merupakan festivak yang kelima kalinya digelar di Yogyakarta. Sementara jurinya, Ia mengakui dari berbagai macam bidang.

“Jurinya itu kami sediakan dari orang fashion, Dosen ISI (Institut Seni Yogyakarta) dan dari komunitas pencak silat juga,” ucap Yosi

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

error: Jangan copy kerjamu bos