Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButon Utara

Pembangunan Sumuran Saluran Irigasi Desa WD. Angkalo Ambruk

1028
×

Pembangunan Sumuran Saluran Irigasi Desa WD. Angkalo Ambruk

Sebarkan artikel ini

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Pembangunan irigasi Desa Waode (WD) Angkalo, Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur) rusak sebelum sempat diuji coba.

Pembangunan Sumuran Saluran Irigasi Desa WD. Angkalo Ambruk
Salah satu sumurannya irigasi yang rusak FOTO: MIRDAT

Meski sudah menyeberang tahun, item pekerjaan saluran irigasi ini masih banyak yang belum selesai, antara lain pemasangan bronjong penahan arus banjir, saluran perpipaan yang menuju bak penampungan, termasuk mesin pompa air non BBM yang digunakan.

Sumuran irigasi sistem pompanisasi tersebut sumuranya ambruk.  Sumuran irigasi tersebut ambruk diduga campuran yang digunakan tidak sesuai dengan bistek

Berdasarkan pantauan media ini, susunan campuran sumuran tersebut hanya disusun batu yang dicampur material tanah, kemudian luarnya dilapisi dengan campuran semen dan pasir, sehingga pada saat terkena hujan, bibir bangunan sumuran irigasi tersebut ambruk.

Kondisi sumuran irigasi tersebut ambruk dan material campurannya terlihat berserahkan diatas tanah.

Pembangunan saluran irigasi dengan sistem pompanisasi tersebut yang dibangun tahun anggaran 2017 lalu menelan anggaran sekitar 800 juta rupiah, termasuk pemasangan mesin pompa dan pemasangan bronjong penahan arus banjir.

Kodhirun Kepala Bidang Pengairan, Irigasi dan Rawa Kabupaten Buton Utara yang dikonfirmasi di lokasi pembangunan saluran irgasi, Desa Waode Angkalo, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara menjelaskan,  sumuran pembangunan irigasi yang angrily tersebut akan dibenahi kembali.

“Ia kita lihat memang sumurannya sudah rusak dan kita akan perintahkan kontraktornya untuk membanahi semua yang rusak, termasuk penambahan pemasangan bronjong penahan arus banjir,”jelas Kodhirun.

Dana pembangunan saluran irigasi tersebut, menurut Kodhirun belum dibayarkankan semua,  sementara yang cair hanya sebatas uang muka. “Dana yang dicairkan baru sebatas 30 persen, baru uang muka saja yang cair, uangnya masih banyak, nanti selesai semua pekerjaanya baru kita cairkan,”katanya.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos