Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButon Utara

Jauh dari Jangkauan, Petani Harapkan Pembukaan Jalan Tani

720
×

Jauh dari Jangkauan, Petani Harapkan Pembukaan Jalan Tani

Sebarkan artikel ini

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Petani Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) keluhkan lahan pertanian mereka yang jauh dari jangkauan jalan, mereka mengharapkan pemerintah membangun jalan usaha tani untuk mempermudah akases keluar masuk di wilayah pertanian atau perkebunan mereka.

Ini Prakicu Esok Hari di Wilayah Sulawesi Tenggara
Jangan lupa subdcrebe youtube tegas.co, klik link ini lalu masuk dan klik subscrebe di youtube tq

Akibat jauh dari jangkauan akses jalan ini menjadi salah satu faktor penyebab enggannya petani membuka lahannya yang jauh dari jangkauan transpotasi.

Zamarudin petani Desa Rante Gola menjelaskan, lahan pertanian yang ia buka selama ini jauh dari jangkauan transpotasi.  Lahan diolah secara turun temurun tersebut terletak di wilayah Cinataki, namun secara administrasi wilayah tersebut masuk di wilayah Desa Ronta.

“Pembukaan jalan tani di Cinataki ini kami sangat harapkan, hanya memang kalau membuka jalan tani disini yang dilewati sebagian masuk wilayah Desa Rante Gola, sementara Cinataki ini masuk Desa Ronta, “katanya.

Menurutnya potensi lahan pertanian di wilayah Cinataki Desa Ronta ini memiliki potensi yang cukup luas dan cocok untuk lahan persawahan atau pengembangan padi lokal. Hanya sebagian petani tidak membuka lahannya karena jauh dari jangkauan jalan.

“Selama ini yang kita tanam kebanyakan padi lokal, khususnya di Ronta penghasil Padi lokal terbanyak salah satunya dari Cinataki,”jelasnya.

Selain itu, Jufri petani Desa Ronta juga mengharapkan pembukaan jalan tani di wilayah perkebunan mereka. Selama ini lokasi perkebunan yang diolah oleh masyarakat ini sangat jauh dari akses jalan.  Untuk menuju areal perkebunan tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Di wilayah tersebut terdapat puluhan hektar perkebunan milik masyarakat berupa, Jambu,  sengon,  jati dan beberapa hektar lahan pertanian.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

error: Jangan copy kerjamu bos