Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita Utama

Tiga Rektor Jadi Pembicara Diacara Bincang Politik Sultra

813
×

Tiga Rektor Jadi Pembicara Diacara Bincang Politik Sultra

Sebarkan artikel ini

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Forum Jurnalis Sultra (FJS) Gelar diskusi seri keenam dengan Tema  Bincang Politik, Pilkada, Korupsi dan Masa Depan Sulawesi Tenggara (Sultra)

Tiga Rektor Jadi Pembicara Diacara Bincang Politik Sultra
Jangan lupa subdcrebe youtube tegas.co, klik link ini lalu masuk dan klik subscrebe di youtube tq

Diskusi FJS Seri Ke-6  kali Ini menghadirikan narasumber dari  tiga Rekotor Universitas di Sulawesi Tenggara, yakni Rektor Universitas Lakidende (Unilaki) Prof. Masihu Kamaluddin, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Prof Andi Bahrun dan Rektor IAIN Kendari Dr. H. Nur Alim.

Penyelengara kegiatan, detiksultra.com melalui pimpinanya M Nasir Idris mengatakan, diskusi FJS Sultra seri ke-6  sengaja mengambil teme  Bincang Politik Pilkada, Korupsi dan Masa Depan Sultra, guna memberikan wacana terhadap masyarakat, agar dalam menentukan calon kepala daerah, baik gubernur, wali kota, bupati dan wakil bupati jangan asal memilih calon.

“Tujuannya kita ingin berikan wacana ke masyarakat, bahwa Sulawesi Tenggara ini, harus kita pikirkan dalam hal pilkada ini kan, tidak boleh hanya memilih, tetapi juga harus tau membedakan kandidatnya,”ucapnya saat ditemui usai kegiatan di salah satu hotel di Kota Kendari Minggu (18/03/2018).

Terlebih lagi, kata dia, Sebelumnya ada beberapa Kepala daerah yang terlibat kasus dugaan korupsi, bahkan salah satunya calon kepala daerah, maka dari itu ia mengatakan, para rektorlah yang tetap untuk membicarakan persoalan ini, dalam konteks moralitas.

“Beberapa waktu lalu kita juga dihebohkan oleh dua tokoh Sultra yang satunya calon kepala daerah, yang satu wali kota harus berurusan dengan hukum gara-gara kasus dugaan Korupsi, sebelum itu juga ada beberapa kepala daerah yang terjerat kasus yang sama, dan yang masih layak membicarakan tema ini ialah para Rektor, karena para politis sudah tidak layak lagi berbicara dalam Koteks moralitas,”kata dia.

Selain itu, Sulawesi Tenggara juga masuk dalam daftar zona merah kasus korupsi untuk level nasional, maka dari itu kata dia, ini sangat penting didiskusikan, apa lagi pada bulan juni mendatang akan diselengarakan pemilihan kepala daerah, dan para Rekotorlah yang layak untuk membicarakan tema kegiatan ini, dengan harapan idealisme dan  kajian akademis dapat menemukan solusi untuk masa depan Sultra ke depan.

“Ternyata kita masuk dalam zona merah, kasus korupsi dilevel nasional, ini sangat memprihatinkan, maka yang masih layak membicarakan tema ini para rektor, dimana kita berharap dengan idealisme dengan kajian akademis kita masih menemukan solusi terbaik untuk masa depan Sulawesi Tenggara ke depan,”tandasnya.

Kegiatan ini juga dihadir pulahan ketua-ketua lembaga dari sejumlah Perguruan Tinggi di Sultra, mahasiswa dan sejumlah wartawan, baik cetak, Online dan TV.

Artikel ini juga dapat dibaca di google news https://news.google.com/news/headlines/section/q/tegas.co/tegas.co?ned=id_id&hl=id&gl=ID

REPORTER: ODEK

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih