Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButon UtaraDaerah

Petani Sebut Tiga Program Irigasi Tahun Lalu Gagal

904
×

Petani Sebut Tiga Program Irigasi Tahun Lalu Gagal

Sebarkan artikel ini

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Beberapa titik program pembangunan peningkatan sarana irigasi di beberapa desa di dua kecamatan di Kabupaten Buton Utara yang di bangun tahun lalu dianggap gagal.  Pasalnya tiga titik irigasi yang dibangun tersebut hingga saat ini tidak dapat difungsikan oleh petani.

Ketiga irigasi gagal tersebut dua di antaranya terdapat di Kecamatan Bonegunu yaitu di Desa Wa Ode Angkalo  dan Desa Gunung Sari dan satu di Desa Soloy Angung Kecamatan Kulisusu Barat.  Dua kecamatan ini merupakan daerah yang memiliki potensi lahan persawahan terluas di Buton Utara.

Peningkatan saluran jaringan irigasi di Desa Wa Ode Angkalo dikerjakan oleh CV. Makmur Jaya Indonesia dengan total anggaran sekitar Rp. 800.000.0000, Desa Gunung Sari dikerjakan oleh CV. Ikhwan Pratama dengan anggaran sekitar 1,8 Milyar dan irigasi Desa Soloy Agung dikerjakan oleh CV. Alfandi Pratama total anggaraan sekitar Rp. 800.000.000.

Poniman petani Desa Gunung Sari menyebut irigasi yang dibangun tersebut gagal dan terkesan pemborosan anggaran. Program pembangunan saluran irigasi hampir tiap tahun dibangun namun tidak dapat difungsikan.

“Percuma saja semua irigasi yang dibikin ini, kita tidak bisa manfaatkan sama sekali, hanya anggaranya saja yg banyak,  tapi airnya tidak ada yang sampai disawah.  Mestinya kita bisa tanam dua kali dalam satu musim,  tapi kita khwatirkan saat-saat padi butuhkan air, air permukaan yang kita harapkan kering, “terangnya.

Putu Petani asal Desa Wa Ode Angkalo juga keluhkan tiap irigasi yang dibangun di desanya tidak dapat dimanfaatkan petani. Anehnya lanjut dia irigasi yang selalu dibangun dengan sistem yang sama.  Sudah dilihat gagal namun tahun berikutnya masih juga dibangun irigasi dengan sitem yang sama.

“Seandainya sumber airnya bagus kita bisa tanam dua kali saja dalam satu musim, petani desa Angkalo ini bisa sejahtera hidupnya, tapi ini tiap irigasi yang dibangun tidak bisa kita gunakan. Anehnya tiap bagun irigasi selalu model sama,  sudah dilihat tidak bisa tapi masih saja dibangun, “terangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Sahnan petani Desa Soloy Agung, menyebut irigasi dengan sistem pompanisasi yang dibangun tahun lalu di desanya hingga saat ini belum dirasakan manfaatnya oleh petani. ,”Bagaimana kita bisa manfaatkan saluran pipanya saja belum sampai di areal persawahan,”katanya.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos