Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButon UtaraDaerah

Dermaga Rusak Akibat Bongkar Muat Kayu Ilegal di Dermaga Butur

863
×

Dermaga Rusak Akibat Bongkar Muat Kayu Ilegal di Dermaga Butur

Sebarkan artikel ini

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Belum mendapat tanggapan dari pemerintah dan pihak terkait keluhan warga Kelurahan Buranga, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur) kembali mempertanyakan aktifitas bongkar maut di dermaga Buranga Buton Utara (Butur).

Pasalnya aktifitas bongkar muat kayu tersebut, selain merusak dermaga juga menganggu aktifitas warga terutama nelayan dan petani rumput laut yang menggunakan dermaga tersebut.

“Kita mau mengadu kemana lagi tiap hari mobil truk tumpa kayu di dermaga ini, akibatnya pelabuhan rusak, talud-talud dermaga pecah bahkan sebagian rubuh, kita harapkan pemerintah kecamatan bisa memfasilitasi keluhan kami ini, untuk menyampaikan keatas,”ungkap La Kada seorang warga Buranga.

Sebelumnya juga ia telah mengeluhkan persoalan ini melalui media dan mengharapkan Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Utara untuk turun lansung melihat kondisi di lapangan dan mencarikan solusi, namun sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak pemerintah.

Lanjut dia, di pelabuhan tersebut bukan tempat bongkar muat kayu, di pelabuhan itu juga kata dia, bukan merupakan tempat penampungan kayu terdaftar (TPT)  yang resmi, sehingga ia mempertanyakan sikap pemerintah untuk menertibkan aktifitas di dermaga tersebut.

Hamundu seorang nelayan juga mengeluhkan maraknya bongkar muat kayu yang terjadi di pelabuhan tersebut.  Akibat bongkar muat kayu aktifitas nelayan terganggu.

“Kita lihatmi hampir semua pelabuhan sudah dipenuhi dengan kayu, hampir tidak adami tempat berlabuhnya perahu,”jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan La Pin, petani rumput laut, ia merasa sangat terganggu dengan aktifitas penampungan kayu di dermaga Buranga. “Kita sangat terganggu kayu mereka simpan sembarang sudah penuh pelabuhan bibit rumput laut yang kami bibit biasa terkena kayu, bahkan kadang perahu kami sulit sandar di pelabuhan karena sudah dipenuhi kayu,”ungkapnya.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

error: Jangan copy kerjamu bos