Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahWakatobi

RS Pratama Tomia Belum Terbangun Tahun Ini

934
×

RS Pratama Tomia Belum Terbangun Tahun Ini

Sebarkan artikel ini
Tingkatkan Sarana Kesehatan, Dinkes Wakatobi Renovasi Bangunan Puskesmas
Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Wakatoni, Muliadin Anis. FOTO: RUSDIN

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi harus menunggu program pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama yang dicetuskan Kementerian Kesahatan. Pasalnya, rencana Pemda tahun 2019 ini akan dibangun RS Pratama di Pulau Tomia masih menunggu waktu lama.

Dikatakan Plt Kadis Kesehatan Muliadin Anis, hal itu dikarenakan adanya ‘pamangkasan’ anggaran dari pusat. Namun demikian pihaknya akan berupaya hal tersebut dapat diwujudkan.

“Rencana Pemda tahun ini (2019) mulai dibangun, namun mengingat terjadi bencana melanda tanah air kita, maka oleh pusat anggaran itu masih diperuntukkan untuk membantu masyarakat kita yang kena musibah bencana,” ungkapnya saat ditemui tegas.co, Sabtu (12/01/2019).

Ia menjelaskan, tahun 2019 ini ada tiga daerah yang menjadi lokus pembangunan rumah sakit tersebut yang menjadi lokus prioritas pemerintah pusat, dimana daerah tersebut merupakan wilayah terpencil dan berada pada wilayah perbatasan. Seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan.

Muliadin menuturkan, untuk tahap selanjutnya pihaknya kembali meminta pada pemerintah pusat. Ia berharap hadirnya rumah sakit tersebut akan memberi rasa nyaman.

“RS Pratama adalah cita-cita kita semua, demi untuk memajukan dunia kesehatan daerah kita. Tentu RS Pratama merupakan respon Pemda untuk menjangkau sarana kesehatan yang aksesnya tidak dijangkau oleh masyarakat,” ucapnya.

Lanjut dia, dari hasil studi, Wakatobi pantas mendapatkan fisik bangunan tersebut. Pasalnya, selain daerah ini merupakan pariwisata, juga didukung geografis yang terdiri pulau-pulau. Hal itu merupakan prasyarat pemerintah.

“Iya, semua sudah melalui proses pengajian. Dan kabupaten kita layak mendapatkan RS Pratama. Hanya saja, kita terkendala pada moratorium, dengan lokus program prioritas pada wilayah-wilayah perbatasan tadi,” tandasnya.

KONTRIBUTOR: RUSDIN
PUBLISHER: SALAMUN

error: Jangan copy kerjamu bos