KRI Sampari-628 tiba di tempat asalnya yakni Kabupaten Bima, di wilayah Nusa Tenggara Barat pada Senin (30/3).
Kapal cepat rudal dari jajaran Koarmada II ini diberi nama Sampari, yakni senjata tradisional khas Bima yang merupakan simbol harga diri, keperkasaan dan keberanian seorang ksatria yang gagah berani dalam menghadapi segala rintangan.
Usai sandar, komandan kapal Letkol Laut (P) Wirasetyo Haprabu dengan ditemani beberapa stafnya melakukan kunjungan ke Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri.
Sang Bupati yang merupakan istri dari Sultan Bima Ke-XVI, H. Ferry Zulkarnain ini menerima dengan hangat kedatangan rombongan di rumah dinasnya, guna menjalin silaturahmi.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Indah Dhamayanti Putri mengungkapkan rasa bangganya karena Sampari telah dijadikan nama salah satu kapal perang TNI AL.
“Bangga dan terima kasih karena TNI AL telah memilih senjata khas Bima yakni Sampari sebagai salah satu nama kapal perangnya, ” tutur Bupati Bima.
Sementara itu dalam kunjungannya di Bima, awak KRI Sampari menggunakan kesempatan tersebut dengan aksi sosial berupa pemberian secara simbolis bantuan kepada anak-anak yatim piatu yang berada di Panti Asuhan Nurul Mubin, serta membantu pembangunan Masjid Babusalam di Kabupaten Bima.
TIM REDAKSI