DPRD Butur Kunjungi Puskesmas Lambale

DPRD Butur Kunjungi Puskesmas Lambale

TEGAS.CO., BUTON UTARA – Antisipasi penyebaran Wabah Covid19,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton Utara (Butur), melakukan kunjungan di Puskesmas Lambale. Selasa, 31 Maret 2020.

Ketua DPRD Butur, Diwan, bersama Ketua Komisi II, Mazlin, Muslimin Isi, Trisna Jaya, Nasri, Sekertaris Dewan, Kusman Surya dan staf, serta Kepala Puskesmas (Kapus) Lambale Sri Anjayati dan Dokter yang bertugas.

Iklan KPU Sultra

Ketua DPRD Butur, Diwan saat berdiskusi menjelaskan, kedatangan DPRD Butur di Puskesmas Lambale bertujuan untuk mengecek kesiapan dan kendala pihak Puskesmas dalam pencegahan Wabah Virus mematikan yang dihadapi seluruh dunia saat ini.

“Jika ada keluhan sampaikan pada kami,” kata Diwan.

Diwan mengatakan, seluruh tim medis di lapangan harus dipikirkan, baik itu Alat Pelindung Diri (APD) bahkan kesejahteraannya dalam menangani, mencegah timbulnya indikasi-indikasi Virus yang menyebar dimasyarakat.

“Wajib berkoordinasi antara pihak-pihak terkait untuk memerangi virus Corona,”tegasnya.

Ketua komisi II DPRD Butur, Mazlin mempertanyakan tim satgas maupun bantuan dari Kabupaten, apakah telah sampai ke Puskesmas Lambale?

Kapus Lambale, Sri Anjayati mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima kunjungan Tim Satgas Kabupaten.

Bantuan pun yang sampai ke Puskesmas yaitu; sebanyak 5 masker N95, 3 buah Jas Hujan, Soklin lantai 6 bungkus, Handscun 1 dos dan tangki semprot 1 buah.

Lanjutnya, saat pembentukan Tim satgas di Kabupaten, dirinya menyampaikan APD harus dipersiapkan terlebih dahulu sebab merupakan alat yang sangat penting dalam penanganan pasien jika sewaktu-waktu adanya warga yang terindikasi Covid19.

“Yang buat was-was tim medis turun dilapangan karna tidak adanya APD, kami hanya menggunakan jas hujan,”ungkapnya.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, katanya, adanya salah satu warga setempat yang pulang dari Taiwan beberapa waktu lalu berstatus Orang Dalam Pantauan(OPD), namun menolak untuk dikarantina hingga saat ini belum dapat diamankan dan belum diketahui keberadaannya.

“ODP itu sempat 2 hari dikarantina, namun tiba-tiba dia menghilang, padahal SOPnya harus 14 hari untuk melihat perkembangannya. Menurut info yang kami terima, ODP itu masih ada di Butur ini,”jelasnya.

Sekalipun penuh keresahan, Sri Anjayati bersama rekan-rekan medisnya serta bantuan dan dukungan dari pihak Kepolisian, Kecamatan, Kades dan masyarakat, tetap turun lapangan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid19 dengan perlengkapan seadanya bahkan telah melakukan penyemprotan ke beberapa tempat tertentu.

“Semoga koordinasi kita tetap baik demi memerangi masuknya Virus Corona dimasyarakat,”harapannya.

Ungkapan terima kasihnya kepada pihak DPRD yang telah berkunjung ke Puskesmas Lambale.

S Y P