Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahHukumKolaka

Diurut Tradisional Kesan Pengobatannya Tidak Memuaskan, Seorang Pria Tewas Ditangan Tetangganya

1460
×

Diurut Tradisional Kesan Pengobatannya Tidak Memuaskan, Seorang Pria Tewas Ditangan Tetangganya

Sebarkan artikel ini
Diurut Tradisional Kesan Pengobatannya Tidak Memuaskan, Seorang Pria Tewas Ditangan Tetangganya
Foto saat korban sedang Di Puskesmas Tanggetada untuk di Visum

TEGAS.CO., KOLAKA – Seorang tukang urut tradisional di Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) Dulati (74) tewas setelah terkena sebilah parang.

Peristiwa itu terjadi di Lingkungan V Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Pada Rabu (25/08/2021) sekira pukul 12.30 Wita,

Kejadian ini bermula korban sebagai bekerja sebagai tukang urut ini, melakukan perkelahian dengan pelaku Inisial L (49) kerabat korban sendiri.

Dikonfirmasi, Kasubdi Penmas Humas Polres Kolaka, Aipda Riswandi menjelaskan, awalnya pelaku memanggil korban ke rumahnya yang sudah beberapa hari ini telah diobati dengan metode pengobatan tradisional, dengan cara mengurut pelaku.

“Saat sementara diobati pelaku merasa pengobatan yang dilakukan korban telah membuat fungsi alat kelamin milik pelaku tidak seperti sebelumnya,”ungkap Riswandi kepada tegas.co.

Lanjut Riswandi mengatakan, pelaku menuduh korban telah melakukan pengobatan yang salah terhadap L, kemudian terjadi pertengkaran mulut dan perkelahian.

“Saat itu pelaku melakukan penganiayaan menggunakan sebilah parang, hingga menyebabkan korban meninggal dunia,”jelasnya.

Menurut Riswandi, korban mengalami robek pada bagian leher di bawah telinga sebelah kanan,”imbuhnya.

Atas peristiwa itu lanjut Riswandi, Tim Inafis Polres Kolaka bersama Personil Polsek Watubangga melaksanakan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Untuk kepentingan penyidikan jenazah korban di bawah ke puskesmas Tanggetada untuk di Visum,”katanya. Saat ini pelaku diamankan pihak Polres Kolaka.

PENULIS: ZIKIN

AN EDITOR IN CHIEF: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos