Dinas Ketahanan Pangan Sultra Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Nataru

Dinas Ketahanan Pangan Sultra Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Nataru
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Gerakan Pangan Murah di Kota Kendari pada Senin (9/12/).

TEGAS.CO., KENDARI – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Kendari pada Senin (9/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan menstabilkan pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

GPM berlangsung di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sultra selama dua hari, yaitu pada 9-10 Desember 2024. Dalam kegiatan ini, bahan pokok dijual dengan harga subsidi yang lebih rendah dibandingkan harga pasar, untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto, menyatakan bahwa hingga saat ini, GPM telah dilaksanakan sebanyak 256 kali. Di tingkat provinsi, GPM telah dilakukan sebanyak 62 kali sepanjang tahun 2024.

Berkat upaya ini, inflasi pangan di Sultra berhasil dijaga pada angka 1,05% per tahun, jauh di bawah target nasional yang berada pada kisaran 1,5% hingga 3,5%. “Stabilitas pasokan tidak hanya melalui GPM, tetapi juga melalui intervensi distribusi, termasuk fasilitasi transportasi dari daerah surplus ke daerah defisit,” kata Ari Sismanto.

Ia menambahkan, ketersediaan pangan di Sultra berada dalam kondisi aman. Saat ini terdapat stok beras sekitar 140 ton yang diperkirakan mencukupi hingga 4-5 bulan ke depan.

Pada Desember ini, sebanyak 219.428 penerima bantuan telah menerima beras masing-masing 10 kg. Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan telah mendirikan kios-kios pangan di lima kabupaten sebagai upaya lanjutan untuk menjaga stabilitas harga.

Salah satu konsumen, Siti Nurhaliza, menyampaikan apresiasi terhadap GPM.
“Harga-harga di pasar belakangan ini naik, jadi adanya pangan murah ini sangat membantu kami,” ucapnya.

Namun, tantangan tetap ada. Data terbaru menunjukkan lonjakan harga bawang merah dan telur ayam di Kabupaten Bombana, yang menduduki peringkat kelima nasional dalam kenaikan harga pekan ini. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Ketahanan Pangan berencana melakukan intervensi agar harga kembali stabil.

Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara, Subaedi Toba, mengungkapkan bahwa GPM telah lebih dari 100 kali dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Sultra.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat dari pangan murah, tetapi juga memahami pentingnya menjaga ketahanan pangan. Dengan gerakan ini, diharapkan masyarakat Sultra dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan lebih tenang dan sejahtera,” tutupnya.

Penulis : Amran Solasi

Editor : Dion

Komentar