Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Adat BudayaBerita UtamaSultraTegas.co Nusantara

29 Kepala SKPD di Muna Tidak loyal pada Bupati

1989
×

29 Kepala SKPD di Muna Tidak loyal pada Bupati

Sebarkan artikel ini
29 Kepala SKPD di Muna Tidak loyal pada Bupati
29 Kepala SKPD di Muna Tidak loyal pada Bupati FOTO : LA ODE AWALUDDIN

tegas.co., MUNA, SUTRA – Pada pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XI, yang di gelar sejak 15 – 19 September 2017, di Keraton Kasepuhan Kacirebonan Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat, dari 33 kepala SKPD yang ada dalam lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, hanya 4 Kepala SKPD yang hadir dalam Kegiatan FKN itu.

Sementara Informasi yang di dapatkan, 33 Kepala SKPD itu mendapatkan undangan yang ditanda tangani oleh Bupati Muna, Rusman Emba untuk hadiri  kegiatan FKN di Kota Cirebon.

Dari 4 Kepala SKPD yang menghadiri kegiatan FKN itu adalah Plt Kadis Dikbud Muna, Ashar Dulu, Kadis Koperasi, La Ode Paliawaludin, Kepala Batlibang Pol, H Syahrir dan Kedis Penanaman Modal Muhammad Guntur.

Terkait hal tersebut, salah seorang tokoh Pemuda pemerhati kebijakan Birokrasi di Muna, Hasrul Liana SH, menanggapi serius dengan ketidakhadirannya 29 Kepala SKPD Lingkup Pemkab Muna dalam kegiatan FKN di Cirebon yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tindakan 29 Kepala SKPD tersebut adalah sebuah tindakan pembangkangan terhadap pimpinan mereka, yakni Bupati Muna. Di mana mereka selaku perpanjangan tangan Bupati di tingkat SKPD, harus taat dan loyal dalam menjalankan tugas mereka. Karena keloyalan terhadap atasan itu adalah sebuah bentuk kinerja yang baik dalam menjalankan tugas-tugas mereka di SKPD-SKPD yang di pimpinnya.

” Sebuah kinerja itu, bukan hanya dalam bentuk pikiran dan tulisan. Tetapi keloyalan terhadap atasan, pimpinan itu adalah sebuah kinerja juga,”ucap Hasrul.

Dalam menjalankan tugasnya seorang Kepala SKPD, tambah Hasrul, memang benar bahwa undangan untuk menghadiri FKN di Cirebon itu tidak mesti harus atau wajib untuk menhadirinya. Tetapi kegiatan FKN itu adalah sangat penting dalam mengangkat harkat dan martabat sebuah daerah, apalagi kegiatan itu adalah bagian dari program Bupati Rusman Emba, dalam mengangkat Destinasi Wisata di Kabupaten Muna.

“Saya menilai jika 29 Kepala SKPD yang tidak hadir pada kegiatan FKN adalah sebuah bentuk penolakan secara halus yang mereka lakukan terhadap program Bupati dalam mengangkat Destinasi Wisata di Kabupaten Muna. Mengapa saya katakan demikian. Jika mereka taat dan loyal, berarti mereka harus siap bersama sama Bupati memabangun daerah Muna ini. Dan tidak ada alasan untuk tidak menghadiri kegiatan FKN di Cirebon itu. Mereka dalam menjalankan tugasnya kan di biayai oleh Negara melalui daerah. Kalau hanya satu, dua, atau tiga dan empat yang tidak hadir, mungkin saja. Tapi 29 orang yang tidak hadir ini, ada apa. Apa alasannya,” tegas Tokoh Pemuda Pemerhati Birokrasi di Muna itu.

Program Bupati Muna, LM Rusman Emba dalam mengangkat Destinasi Wisata di Kabupaten Muna, kami masyarakat terus siap mendukung dan membantunya. Tapi, jika para Kepala SKPD di Muna yang 29 orang itu tidak bisa membantu Bupati, bagaimana kami masyarakat.

“Tidak mungkin Bupati menjalankan tugasnya sendiri. 29 Kepala SKPD itu kan di angkat oleh Bupati untuk membantu menjalankan tugas pak Bupati. Mereka seharusnya lebih siap. Apalagi seperti kegiatan FKN ini. Mereka harusnya siap hadir. Tidak ada alasan untuk tidak hadir. Dan FKN ini memang  sangat penting buat daerah kita. Dengan ikut sertanya Muna di FKN banyak yang harus di eksplor. Selain tujuh pesona Wisata yang terus di genjot dalam pemasarannya, Budaya kita juga ini kan bagian dari destinasi wisata yang juga harus terus di eksplor,” terangnya.

Lebih lanjut Ia katakan, jika masyarakat Muna tau bahwa sebanyak 29 kepala SKPD yang tidak hadir dalam kegiatan FKN di Cirebon, hal ini akan melemahkan marwah kepemimpinan Rusman Emba sebagai Bupati Muna di mata masyarakat Muna.

“Perilaku 29 Kepala SKPD ini hingga tak hadir dalam Kegiatan FKN adalah sebuah gambaran, bahwa Rusman Emba sebagai Bupati Muna itu lemah dan tidak tegas dalam mengambil kebijakan dalam mengelola pemerintahan daerah. Seharusnya Bupati itu tegas kepada bawahannya. Tegas yang kami maksud adalah Bupati lebih bijak lagi dalam mengangkat perpanjangan tangannya dalam menjalankan tugas tugasnya di SKPD SKPD yang ada dalam kepemimpinannya dalam membangun Muna. Program Pak Bupati tentang Destinasi Wisata itu masih banyak yang belum tercapai. Inilah yang harus kita wujudkan bersama, yang harus dikerjakan bersama sama dengan para Kepala SKPD yang di angkatnya. Kalau mereka tidak loyal, ya harus ditindaki. Bupati jangan lemah, Pak Bupati harus tegas melihat ini. Kami masyarakat menginginkan Kepala SKPD yang bisa bekerja sama membangun daerah ini. Baik dengan Pak Bupati mau pun dengan kami masyarakat. Kita juga masyarakat siap membantu,” tandasnya, seraya mengatakan, Pak Bupati tidak boleh membiarkan hal ini, karena jangan sampai akan menjadi kebiasaan para Kepala SKPD, pada kegiatan kegiatan selanjutnya dalam mengangkat harkat dan martabat daerah.

Ketua Kontingen FKN Muna, Ashar dulu yang di konfirmasih melalui media Whats Appnya membenarkan jika seluruh Kepala SKPD mendapatkan undangan yang di tanda tangani oleh Bupati Muna untuk menghadiri FKN di Cirebon.

LA ODE AWALUDDIN

PUBLISHER : MAS’UD       

error: Jangan copy kerjamu bos