TEGAS.CO., KENDARI – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari dibawah kepemimpinan dr. H. Hasmudin, Sp.B tidak lagi fokus melayani jumlah pasien yang dirawat. Tetapi rumah sakit provinsi Sultra ini kedepannya menangani pasien rujukan dari kabupaten/kota.
“Sebenarnya rumah sakit ini tidak berorientasi lagi ke jumlah pasien, semakin banyak pasiennya itu semakin bagus, itu tidak lagi. Kita berharap kedepannya rumah sakit ini menangani kasus yang tidak bisa ditangani rumah sakit kabupaten/kota,” kata Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat RSUD Bahteramas, Muhammad Kasmar, SKM, M.Kes, Selasa (16/11/2021).
Untuk fokus menangani dan merawat pasien rujukan, Kasmar mengatakan, RSUD Bahteramas menghadirkan layanan khusus pada penyakit yang tidak ditangani rumah sakit kabupaten/kota, misalnya kemoterapi ataupun cuci darah penderita gagal ginjal.
“Sehinnga karena itu tujuannya, kita ada beberapa hal akan kita lakukan yaitu mengembangkan jenis layanan yang ada di rumah sakit Bahteramas,” ujarnya.
“Jadi dulu di rumah sakit ini tidak ada layanan Kemoterapi, itu sudah ada di sini maupun layanan cuci darah sudah ada di rumah sakit ini. Dulu masyarakat yang mau cuci darah harus ke rumah Wahidin dan rumah sakit di Surabaya, dan alhamdulilah itu sudah bisa dilayani di sini,” tukasnya.
Kasmar menambahkan, ada juga bedah syaraf termasuk alat Laparoskopi sudah ada di RSUD Bahteramas.
“Dan itu pelan-pelan kita terus mengembangkan layanan tersebut. Kemudian kami juga menambah sarana dan parasana yang canggih dan terkini,” katanya.
Ada 6 isu strategis di sektor kesehatan yang dihadapi Sultra khususnya RSUD Bahteramas yakni,
- Pravelensi penderita penyakit tidak menular semakin bertambah.
- Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas dan Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit.
- Ketersediaan SDM kesehatan yang belum sesuai dengan standar.
- Bertambahnya jumlah PMKS dan rendahnya penanganan PMKS khsusnya terkait target SPM skala provinsi, yaitu fakir miskin, anak terlantar, lanut usia, disabilitas, dan penanganan bencana alam/KLB dalam skala provinsi.
- Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
- Integrasi sektor dalam mendukung pembangunan kepariwisataan.
Untuk menjawab isu strategis tersebut, RSUD Bahteramas telah mengambil langkah-langkah kebijakan, yaitu pengembangan pelayanan kesehatan, pengadaan alat-alat kesehatan, dan pembangunan gedung pelayanan kesehatan serta penerimaan pegawai ASN dan non ASN.
PUBLISHER: TIM TEGAS.CO
Komentar