Sebulan jelang Ramadhan (Puasa) harga sembako di sejumlah pasar dan warung di Sulawesi Tenggara mulai naik, sehingga warga mulai mengeluhkannya. Salah satu jenis sembako yang naik signifikan tersebut adalah gula pasir. Sebelumnya perkilogram Rp 16 ribu, terkini mencapai Rp 20 ribu perkilogram.
Terkait naiknya harga sembako, khususnya gula pasir di pasaran membuat anggota DPRD Sultra dari Komisi II Abd Rahman Rahim mengagendakan untuk menyampaikan ke unsur pimpinan agar kiranya dapat di gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperidag) Provinsi Sulawesi Tenggara dan sejumlah distributor.
“Kami mendapatkan keluhan terkait harga sembako yang mulai melonjak, khususnya gula pasir. Sebelumnya harganya Rp 16 ribu perkilogram kini sudah naik menjadi Rp 20 ribu perkilogramnya. Inilah yang kemudian akan kami lakukan untuk RDP bersama Disperindag Sultra dan distributor yang ada di Sultra,”ujar Rahman Rahim kepada awak media ini, Minggu (15/3/2020).
Menurut Politisi Golkar itu, naiknya harga sembako menjelang bulan ramadhan di tahun 2020 ini harus terkontrol oleh pemerintah, khususnya dari Dinas Perdagangan. Hal itu dikarenakan masyarakat akan sulit untuk memperoleh sembako, jika kenaikkannya cukup signifikan, seperti gula pasir.
“Ini yang harus dicegah kenaikan harga Sembilan bahan pokok (Sembako) jelang bulan ramadhan dan lebaran. Untuk mengantisipasi ini, pemerintah harus melakukan evaluasi dan pengawasan,”katanya.
Abdul Rahman Rahim yang tercatat sebagai Anggota Komisi II DPRD Sultra menambahkan, untuk RDP bersama Disperindag Sultra dan distributor sembako kiranya dapat digelar dengan segera, sehingga Pemerintah untuk segera melakukan pemantauan terhadap naiknya harga di pasar pasar dan warung.
“Harapan kita, jika ada kenaikanm harga di jelang bulan ramadhan ini tidak signifikan dan juga terkontrol oleh Pemerintah, termasuk ketersedian stoke, sehingga warga tidak kesulitan memperolehnya dan tidak kemahalan,”tandasnya.
TIM REDAKSI