New Normal Life, Saatnya Kembali pada Aturan Islam

Iis Nur

Sejak masuknya virus Covid-19 ke Indonesia dan bulan Maret 2020 mulai diberlakukannya social distancing dan phsyical distancing yang dilanjutkan dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang otomatis ditutupnya hampir semua sektor mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, peribadahan. Adapun yang masih berjalan yaitu sektor kesehatan, transportasi dengan  ada pembatasan.

Keadaan tersebut memaksa masyarakat untuk beraktivitas dalam rumah demi untuk menghentikan penularan Covid-19 meluas. Setelah hampir 4 bulan diberlakukannya PSBB mengakibatkan adanya pelumpuhan ekonomi hingga banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan akhirnya tutup.
Meski belum adanya penurunan kasus penularan Covid-19, dengan alasan  untuk menyelamatkan perekonomian, penerapan PSBB berakhir pada tanggal 26 Juni 2020. Rakyat dipaksa untuk berdamai dengan virus.

Iklan KPU Sultra

Dikutip media online Sorotindoneaia.com Ketua Harian Tim Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum (Satgas Citarum Harum), Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim, menyampaikan pada giat Focus Group Discussion edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan di aula Kantor Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (23/6/2020).

“Saya harap warga masyarakat tidak euforia berlebihan dalam situasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang direncanakan berakhir pada tanggal 26 Juni 2020 ini dan kemudian adaptasi kebiasaan baru,” kata Dedi Kusnadi Thamim yang juga tergabung dalam tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat.

Dengan berakhirnya PSBB bukan berarti bebas dari virus, tetap masyarakat harus waspada karena secara tidak langsung akan berhubungan dengan virus. Dengan dibuka kembali semua sektor terutama ekonomi seperti mall, pasar sehat atau pasar tradisional bahkan sekarang pariwisata pun sudah dibuka bukan berarti sudah aman dari virus Covid-19. Masyarakat harus menjaga dengan mengikuti sesuai protokol kesehatan. Social distancing, phsyical distancing, memakai masker dan face shield jika berada di luar atau berhubungan langsung, sering cuci tangan pakai sabun, selalu bawa handsanitizer, dan lain-lain.

Ikhtiar harus tetap dilakukan sebab ada virus atau tidak Kurangnya edukasi negara kepada masyarakat dalam menghadapi new normal ini terlihat masih banyak rakyat yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Tidak memakai masker, masih adanya kerumunan, seperti contoh tidak ada jarak dalam pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Bantuan Sosial (Bansos). Terlebih lagi di beberapa daerah kasus penularan masih meningkat juga masih tingginya angka kasus penularan setiap harinya. Kurangnya edukasi pemerintah juga menunjukkan abainya tanggung jawab penguasa sebagai pelayan rakyat. Dibiarkannya masyarakat bertahan dan berjuang sendiri melawan pandemi tanpa adanya peran negara yang seharusnya menjadi pelindung menunjukkan ketidakpeduliannya sistem kapitalisme terhadap nyawa rakyat.

Kesan lebih mementingkan pengusaha dan perusahaan yang mengalami kerugian, sementara rakyat dibiarkan berjuang sendiri semakin menunjukkan betapa buruknya sistem kapitalisme diadopsi negeri ini. Nyawa rakyat dalam sistem kapitalis seakan tidak ada harganya. Yang ada dalam pemikiran mereka bagaimana perusahaannya tetap untung meski virus Covid-19 masih mengancam nyawa.

Sudah saatnya masyarakat sadar ada yang salah dengan sistem kapitalisme. Masyarakat harus sadar jika masih terikat dengan aturan sistem kufur hanya akan menambah kegelisahan, kesedihan dan kesengsaraan serta kesempitan hidup.
Aturan Islam dalam naungan institusi Khilafah yang dalam pelaksanaannya sesuai dengan aturan Allah Swt. yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah akan menjawab semua masalah umat. Khalifah sebagai sosok penerap syariah bertanggung jawab atas amanah yang diembannya sebagai pelayan rakyat. Ia akan menjalankan amanah tersebut seoptimal mungkin untuk bisa memenuhi segala kebutuhan rakyatnya dan tidak akan membiarkan satu orang rakyat pun tidak memperoleh haknya.

Islam adalah agama yang sempurna karena bukan hanya penerapan ibadah yang diatur namun dalam segala aspek kehidupan yaitu akhlak, sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kesehatan, bermuamalah dan politik bernegara ada aturan secara terperinci. Islam adalah cahaya bagi manusia keluar dari kegelapan kehidupan. Hanya dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah umat manusia bisa keluar dari keterpurukan hidup.

Allah Swt. telah dengan tegas melarang umat Islam untuk taat kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik, sebagaimana dalam firman-Nya QS al-Ahzab ayat 48 :
“Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah sebagai Pelindung.”
Wallahu a’lam

Oleh : Iis Nur
Ibu Rumah Tangga