Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

Aliansi Buruh Yogyakarta Akan Gelar Aksi Budaya Jilid III

926
×

Aliansi Buruh Yogyakarta Akan Gelar Aksi Budaya Jilid III

Sebarkan artikel ini

tegas.co, YOGYAKARTA – Upah buruh saat ini masih menjadi polemik diberbagai daerah hingga saat ini, akibat Politik upah murah yang menjadi pilihan Pemerintah Daerah, tak terkecuali Provinsi yang dipimpim seorang Raja Sri Sultan Hamengkubuwono X, DIY.

rapat Persiapan jelang hari buruh tanggal 1 Mei oleh serikat buruh di Yogyakarta. FOTO : NADHIR
Rapat Persiapan jelang hari buruh tanggal 1 Mei oleh serikat buruh di Yogyakarta.
FOTO : NADHIR

Federasi-Federasi Serikat Pekerja/Buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) akan merayakan Hari Buruh (May Day) yang jatuh pada Senin (1/5/2017) nanti dengan melakukan Aksi Budaya dengan turun dijalanan melakukan demonstrasi.

Aksi Budaya tersebut akan dilaksanakan di kompleks Kraton Ngayogyakarto yang berawal dari Tugu Pal Putih melewati Taman Parkir Abu Bakar Ali, melintasi Jalan Malioboro hingga di Halaman Kraton.

Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kirnadi selaku Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) saat jumpa pers di Kantor Sekre ABY, Condongcatur, Sabtu (29/4/2017) sore.

“Kami akan menggelar Aksi Budaya, dari Tugu menuju Kraton Yogyakarta untuk memperingati May Day sekalian melakukan upacara selamatan Sri Sultan dan mendoakan agar beliau sehat wal afiat” Ucapnya.

Kirnadi menjelaskan, Aksi Budaya tersebut telah berlangsung berkali-kali, terhitung nanti sudah yang ke tiga kalinya digelar bertemakan Aksi Budaya.

Aksi kali ini sama dengan aksi-aksi sebelumnya, yaitu menuntut beberapa tuntutan untuk para buruh khususnya di DIY.

Kirnadi menambahkan, dalam Aksi Budaya kali ini, jumlah massa yang akan diturunkan dijalan berjumlah ratusan orang.

“Massa rencananya akan turun dijalan berjumlah 500 hingga 700 orang” Imbuhnya.

Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK) di DIY tahun 2017 sangat rendah dan jauh dari kenaikan kebutuhan hidup yang saat ini terjadi. Bukan angka ril yang bisa mencukupi kebutuhan buruh.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Terima kasih