tegas.co., YOGYAKARTA -Maraknya kasus intoleransi diantara siswa didik yang berujung terhadap kenakalan siswa yang terjadi akhir-akhir ini, Polda DIY tidak mau kecolongan lagi. Untuk mengantisipasinya, setiap sekolah di DIY, dua polisi diutus untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam belajar mengajar.
“Untuk sekolah secara umum dan yang sering bermasalah khususnya, dua polisi telah melekat dengan sekolah tersebut,” kata Kapolda DIY, Brigjend Pol. Ahmad Dofiri pada Minggu (30/7/2017).
Kapolda menuturkan, untuk menjaga hubungan secara intens antara pihak sekolah dengan kepolisian, hal tersebut dinilainya sangat efektif untuk mengurangi kejadian atau kelakuan siswa-siswi yang tidak diinginkan.
“Jika ada kenakalan pelajar dengan adanya dua Polisi tersebut dari awal kita telah berusahan mengantisipasinya, yang terpenting peran dari sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Dijelaskan Kapolda, bullying dan klitih pun berawal dari sikap intoleran siswa-siswi sekolah terhadap yang lainnya, dengan saling mengejek antara lainnya.
“Kita sangat concern tentang hal itu,” ungkap Kapolda.
Lanjut Kapolda, pihaknya telah mengumpulkan hampir seluruh siswa sekolah menegah atas se-DIY untuk melakukan ikrar penolakan faham radikalisme. Menurutnya, ikrar tersebut salah satu cara yang perlu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di dunia pendidikan khususnya.
“Sudah kita kumpulkan bulan lalu, hampir seluruh sekolah menengah atas untuk menjaga keselamatan. Intinya adalah, telah dilakukan ikrar tolak faham radikalisme dan faham intoleransi,” ungkap Kapolda.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : HERMAN