Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

B.Gunawan Bakal Gelar Pameran Tunggal Seni Grafis Printmaking

1316
×

B.Gunawan Bakal Gelar Pameran Tunggal Seni Grafis Printmaking

Sebarkan artikel ini
Bonaventura Gunawan saat ditemui dikediamannya sedang merapihkan dan mempersiapkan lukisan-lukisannya yang akan dipamerkan FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Bonaventura Gunawan saat ditemui dikediamannya sedang merapihkan dan mempersiapkan lukisan-lukisannya yang akan dipamerkan
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Pelaku seni asal Kota Gudeg, Bonaventura Gunawan bakal menggelar pameran tungggalnya pada tanggal 12 hingga 20 Agustus 2017 mendatang. Lukisan-lukisan yang dipamerkan merupakan hasil dari seni grafis printmaking.

Pameran yang akan menggelar puluhan karya seni grafis ini disatukan dalam tajuk, ‘Re-Public: Reminding of Existence’. Rencananya, pameran tersebut akan dibuka oleh Kurator Galeri Nasional Indonesia, Suwarno Wisetrotomo.

Seniman lulusan program Studi Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut menggelar pameran tunggal setelah dirinya beristirahat sekian lama dari dunia seni rupa.

“Walaupun saya telah bekerja dibidang lain, kerinduan saya terhadap seni ini tetap ada saja,” tutur Gunawan saat ditemui dikediamannya, Rabu (9/8/2017).

Ia mengakui, saat ini para seniman yang pernah mempelajari seni grafis minatnya terhadap bidang tersebut semakin sedikit begitu pula mahasiswa yang tidak banyak memilih itu. Hal tersebut diakuinya karena telah banyak media-media alternatif yang bisa dan mudah dicapai.

“Ini (seni grafis), memerlukan teknik yang rumit, kesabaran dan banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya presisi, teknik menggambar terbalik dengan logika terbalik. Tapi itu semua membuat saya tertantang,” ungkap Gunawan.

Ia mengakui sangat menikmati talenta seni rupa yang dimiliki dikarenakan tidak banyak orang yang mendalaminya. Selain itu, banyak unsur-unsur surprise yang ditemukan.

“Jadi ketika melukis kita deg-degan, kalau melukis itu biasa. Kalau ini kita akan susah, ketika mau mengangkat tulisan ini deg-degan, takutnya meleset, nggak bagus, dan kalau salah menggores tidak bisa dibetulkan,” ungkap Gunawan.

Namun, kata Gunawan, seni grafis yang memiliki potensi sangat besar tersebut ditakutkan akan punah akibat kurangnya peminat dikarenakan banyaknya pelaku-pelaku seni baru memilih teknik seni lainnya.

“Yang saya khawatirkan ini (seni grafis) bisa punah. Padahal potensinya sangat besar, gudangnya juga sangat besar apalagi Jogja, ketimbang daerah-daerah lain,” tutup alumni tahun 80an ISI Yogyakarta tersebut.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN