Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Tegas.co Nusantara

Berkunjung di Kota Parepare, Komisi IX DPR RI dan Pemkot Bahas Masalah TKI

753
×

Berkunjung di Kota Parepare, Komisi IX DPR RI dan Pemkot Bahas Masalah TKI

Sebarkan artikel ini
FOTO : JERI

tegas.co., PAREPARE, SULSEL – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik, di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (22/7/2017).  Dalam kunjungannya, para onggota Dewan bersama Pemerintah Kota (Pemkot), membahas nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terkait pengawasan dan penyelesaian pemulangan TKI asal Parepare ke Indonesia.

Kedatangan anggota komisi IX DPR RI yang terdiri dari HJ.Elva Hartati, Dr. Suir Syam, Hj, Aliyah Mustika Ilham, H.Handayani, A.Anshory, H.Muhammad Iqbal dan Ir.Ali Mahir, diterima langsung oleh Wali Kota Parepare, di Ruang Pola Kantor Walikota Kendari.

H.Syamsul Bahri M.Sc Wakil Ketua Komisi IX, sekaligus ketua tim kunjungan kerja, dala sambutannya mengatakan, bahwa agenda yang dilakukan ini merupakan bentuk pengawasan, untuk mengetahui langkah pemerintah dalam mengantisipasi pemulangan dan kekerasan yang dihadapi oleh TKI.

“Sesuai laporan BNP2TKI, ada 600 ribu tenaga kerja illegal yang menghadapi permasalahan. Dari 600 ribu orang tersebut hanya terdapat 155 ribu orang yang menggunakan E-Kad,” bebernya.

Sementara kata dia, E-Kad hanya merupakan Paspor sementara para pekerja asing yang tak berdokumen, termasuk pekerjaan asing dari Indonesia, sebagai langkah awal untuk mengurus dokumen kerja yang sah (Permit) sesuai syarat yang telah di tentukan. Untuk itu, pemerintah harus dapat memastikan keselamatan para TKI.

“Pemerintah harus memastikan keselamatan para TKI. Seperti pada saat razia dan penangkapan TKI yang sedang terjadi, harus dipastikan tidak ada kekerasan dan tetap mengedepankan aspek penghormatan pada nilai-nilai kemanusiaan dan HAM,” pungkasnya.

Sementara itu Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe menjelaskan, mengenai persoalan TKI di wilayah Kota Parepare, tidak terlepas dari fasilitas Rumah Sakit yang di siapkan, untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kepada calon tenaga kerja Indonesia sebelum diberangkatkan menuju Negara tempat mereka bekerja.

“Pemeriksaan kesehatan sangat perlu bagi TKI yang akan bekerja ke Negara lain. Untuk Data calon TKI pada tahun 2015 lalu terdapat 89 orang yang tes kesehatan, tahun 2016 535 orang dan untuk tahun ini sampai bulan juni terdapat 74 calon TKI melakukan pemeriksaan”, pungkasnya.

JERI

PUBLISHER : ADI

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos