Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaButon UtaraDaerahMuna

Butur Pecahan Muna Produsen Terbesar Udang, Lokasi Terletak di Tri Wacu-wacu

1362
×

Butur Pecahan Muna Produsen Terbesar Udang, Lokasi Terletak di Tri Wacu-wacu

Sebarkan artikel ini
Butur Pecahan Muna Produsen Terbesar Udang, Lokasi Terletak di Tri Wacu-wacu
Ratusan kilo gram udang siap di kirim ke sejumlah pembeli FOTO: ISTIMEWA

tegas.co., BUTUR, SULTRA – Desa Tri Wacu-wacu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur) merupakan sentra penghasil udang terbesar di Kabupaten Buton Utara. Usaha budidaya udang tambak ini belum dikenal luas oleh masyarakat Buton Utara yang merupakan pecahan pemekaran kabupaten Muna.

Lokasi yang strategis cukup mendukung pengembangan usaha budidaya udang tambak di desa ini.  Posisi lokasi tambak yang tidak jauh dari bantaran sungai Laea dan terintegrasi dengan areal persawahan.

Hasramin Kepala Desa Tri Wacu-wacu sangat mengapresiasi semangat warganya yang menekuni usaha budidaya udang tambak ini. Tahun ini sekitar 11 hektar tambak udang telah di panen.

Menurut Hasramin Kepala Desa Tri Wacu-wacu menjelaskan, dalam satu hektar tambak udang bisa menghasilkan tiga sampai empat ton udang siap dipasarkan.

“ini sudah panen yang ketiga kalinya, panen terakhir kemarin,  hanya tahun ini hasilnya agak kurang di bandingkan panen sebelumnya,  panen yang lalu dalam 1 hektar bisa mencapai empat ton bahkan lebih,  tapi sekarang ada yang hanya dapat 3 ton dalam 1 hektarnya, “terangnya.

Lanjut Hasramin, terkait soal pemasaran petani tidak perlu repot jual keliling ke pasar-pasar atau mencari ke penampung yang membeli udang. Usaha budidaya udang tambak ini belum dikenal di Buton Utara yang merupakan pecahan pemekaran kabupaten Muna.

“Dari Makassar lansung yang datang beli jadi kita tidak pusingkan lagi pembeli setiap selesai panen pembeli yang datang, “katanya.

Disebutkan harga jual udang perkilonya untuk harga penampung yang datang beli dari Makassar sebesar Rp. 75.000/kilo gramnya,  sedangkan pasaran untuk kebutuhan lokal di jual Rp. 50.000/kilo gramnya.

Lebih lanjut Hasramin menjelaskan, warganya masih banyak yang berkeinginan membuka lahan tambak udang karena setelah dilihat hasilnya cukup menjanjikan, namun sangat keterbatasan lokasi.

Potensi lokasi lahan tambak di Desa Tri Wacu-wacu masih cukup luas, hanya sebagian di khawatirkan telah masuk dalam kawasan hutan mangrove.

Pihaknya dalam waktu dekat ini akan berencana berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan batas-batas hutan mangrove di desanya. Usaha budidaya udang tambak ini belum dikenal di Buton Utara yang merupakan pecahan pemekaran kabupaten Muna terus dikembangkan.

REPORTER: MIRDAT

PUBLISHER: MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos