tegas.co, KENDARI, SULTRA – Aksi ribuan perawat se-Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam aksi tersebut, perawat menuntut kesejahteraan terkait gaji Upah Minimum Provinsi (UMP).
FOTO : ONNO
Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sultra, Swandi Andi mengatakan, akan meneruskan semua aspirasi dan pengaduan yang disampaikan para tenaga perawat serta memahami tuntutan para perawat ini. Hak-hak mereka (Perawat Red) diberikan berdasarkan UMP.
“Saya minta satu hal, tuntutan ini tidak terjawab hari ini, karna ada mekanisme berdasarkan Undang-undang. Baik pemeritah daerah maupun pusat,” ucapnya didepan ribuan masa aksi.
Hal ini, harus ditindak lanjuti kebijakan pemerintah daerah khususnya Provinsi Sultra terkait gaji UMP. Perawat wajar menuntu haknya berdasarkan standar nilai UMP yang menuntut ini adalah mereka yang sudah bekerja menjadi perawat di perusahaan, pemerintahan maupun swasta.
“Ini harus kita tindak lanjuti hak-hak mereka, kasian kalau tenaga medis mogok akan berdampak pada saudara-saudara kita, adik-adik kita dan keluarga kita yang sedang sakit. Tanpa mereka bisa berdampak fatal,” ungkapnya.
Untuk itu Politisi PAN itu mengaku, akan menindak lanjuti tuntutan perawat ini serta akan memanggil Instansi terkait, seperti Diknas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diknakertrans) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sultra (Dinkes Sultra). Rencannya tanggal 21/5/2017 awal puasa harus segera menyangkut persoalan tersebut.
“Saya berterima kasih kepada masa aksi, menyampaikan tuntutannya dengan sopan, aman dan tertib,” tutupnya.
ONNO / HERMAN