Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Muna

Diduga Aniaya Warganya, Plt Desa Wantiworo : Sumpah itu Tidak Betul

732
×

Diduga Aniaya Warganya, Plt Desa Wantiworo : Sumpah itu Tidak Betul

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi

TEGAS.CO,. MUNA – Seorang warga di desa Wantiworo RT. 002/RW 002 LD M (27) melaporkan kejadian penganiayaan terhadap dirinya ke Polda Sultra dengan Laporan Polisi No. LP/ 67 / II / 2021/ SPKT POLDA SULTRA, Tanggal 01 Februari 2021.

Laporan itu ditujukan kepada Plt Desa Wantiworo, kecamatan Kabawo Kabupaten Muna, LD K (55) yang dalam pengakuannya diserang secara membabi-buta. Menurut pengakuannya kepada wartawan TEGAS.CO, tidak tahu persoalan apa sehingga terjadi perlakuan dari LD K. Tetapi apa yang menjadi dugaan dari saudara LD M ditepis oleh LD K dengan pernyataan tegasnya bahwa tidak pernah melakukan, itu merupakan hanya upaya sengaja merusak citra pribadi.

Menanggapi pemberitaan dan laporan terhadap dirinya, Kepala Desa (Kades) Wantiworo, LD K mengungkapkan apa yang diutarakan oleh seorang warganya di salah satu media tidak sesuai dengan kronologi sebenarnya dilapangan.

“Pada saat itu saya baru pulang dari Tongkuno sekitar pukul 16.00 Wita, sebelum masuk rumah karena kehabisan rokok, saya mampir ke warung. Saat berjalan menuju warung dekat rumah, saya melihat LD M sedang berada di teras warung. Jadi saya langsung datangi karena banyak hal yang ingin saya diskusikan dan tanyakan. Apalagi saya dengan dia masih keluarga dekat, bukan orang lain,” ungkapnya.

Saat bertemu langsung dengan saudara yang dimaksud itu, LD K membeberkan fakta bahwa tidak ada upaya untuk melakukan penganiayaan. Saat itu, ia hanya mencoba bertanya tetapi yang ada dia lebih bingung karena LD M tanpa alasan yang pasti tiba-tiba menghindar dan melarikan diri.

“Saya bingung saat saya tanya dalam bahasa Muna _ihintu Muliady?_ (kamu Muliady?) saya perhatikan ia dengan gemetaran dan ketakutan menjawab _umbe_ (iya). Jarak kami sekitar 2 meteran pada saat itu, sebelum saya dekati mau pegang tangannya tiba-tiba langsung menghindar dan lari ketakutan setelah menjawab iya”, jelasnya.

“Saya lihat dia jatuh terguling-guling sendiri di aspal saat lari menghindar, saya sempat sampaikan “jangan kamu lari kita bicara dulu”. Saya coba dekati dengan berjalan bukan berlari mengejar sampai kerumahnya, tetapi dia terus panik dan menghindar,” lanjutnya.

Apa yang diungkapkan oleh LD M, bahwa dirinya dilempar dan dianiaya tidak benar, karena saat itu belum ada kontak fisik dengannya, jadi apa yang diungkapkan ke media hanyalah upaya untuk memojokan dirinya.

“Apalagi info yang berkembang dan saya terima, ada upaya dari mereka sengaja mencari-cari alasan untuk menjatuhkan saya dan ini sudah jauh hari mereka menjadi profokator di desa. Itu dapat kita pastikan karena mereka muncul sekali-sekali di desa dan setiap mereka muncul pasti ada kegaduhan yang muncul ditengah masyarakat”, katanya.

“LD M bersama temannya yang lain memang selalu berupaya menimbulkan kegaduhan tanpa melahirkan solusi untuk desa supaya maju dan berkembang. Apalagi mengingat ada masalah dengan lutut, jadi tidak mungkin berlari dan ini sudah diketahui satu kampung. Coba lihat luka-luka yang dialaminya itu bukan karena penganiayaan tetapi mirip orang jatuh seperti kecelakaan lalulintas. LD M terlalu banyak mengada-ngada,” sambungnya.

Lebih lanjut, LD K menyampaikan tidak ada sedikitpun niatnya untuk berselisih dengan warganya, setiap persoalan ia berharap dapat diselesaikan dengan kekeluargaan bukan di umbar-umbar ke medsos seperti yang dilakukan oleh LD M bersama teman-temannya.

“Kita ini semua keluarga, saya sudah sering sampaikan kepada LD M, jika ada masalah dan keluhan, silahkan langsung ketemu saya. Pintu rumahku terbuka lebar. Tetapi upaya saya selalu tidak digubris dan LD M dan teman-temannya selalu menghindar dan memilih medsos sebagai jalan mengutarakan aspirasinya”, herannya.

Padahal menurutnya, ia sudah membuka ruang, tetapi mereka yang tidak mau menerima inisiatif baik.

“Dan saya tegaskan lagi, demi Allah saya berani bersumpah tidak ada penganiayaan yang terjadi seperti apa yang diutarakan oleh LD M,” tegasnya.

Menurut pengakuan warga desa Lamaeo, Jidemarwan (32) yang sering bersama plt desa Wantiworo menyampaikan apa yang diutarakan LD M di media, bahwa ia dikejar tidaklah benar.

Sepengetahuannya, LD K punya penyakit asam urat dan kolestrol yang menyebabkan tidak bisa berlari jauh.

“Tahun kemarin 2020 saya sering antar pak kades ke apotik Sehat di Raha untuk berobat terkait lututnya. Itu sudah tiga kali. Jadi tidak masuk akal kalau pak kades kejar LD M sampai kerumahnya,” ucapnya.

Menurut pengakuan warga Desa Wantiworo lainnya, La Sahidu (58) juga mengutarakan hal yang sama, jika LD K selalu mengeluhkan rasa sakit disekitar lututnya dan dengan keluhan itu ia memastikan tidak mungkin LD K melakukan pengejaran terhadap sdr LD M.

“Saya sering kerumah pak kades, hampir tiap hari kami cerita-cerita. Pak kades selalu menyampaikan kalau lututnya sakit dan ada masalah. Jadi kalau LD M sebut dikejar sampai kerumahnya tentu saja tidak mungkin apalagi dengan keluhan yang sering disampaikannya,” tandasnya

FAISAL/YA

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos