Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaKolaka

Disini Kehidupan yang Memprihatinkan, Jauh dari Kata Layak

1230
×

Disini Kehidupan yang Memprihatinkan, Jauh dari Kata Layak

Sebarkan artikel ini

tegas.co., KOLAKA, SULTRA – Melihat kehidupan warga Suku Bajo di desa Hakatotobu, kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sangat memperihatinkan.

Sebagian besar warganya yang menggantungkan hidup di laut memiliki rumah yang jauh dari kata layak huni untuk ukuran manusia.

Ini Prakicu Esok Hari di Wilayah Sulawesi Tenggara
Jangan lupa subdcrebe youtube tegas.co, klik link ini lalu masuk dan klik subscrebe di youtube tq

Bagaimana tidak, dari 220 kepala keluarga yang tinggal di dusun dua, pesisir pantai Hakatotobu ini, tidak semuanya memiliki tempat mandi cuci kakus (MCK).

Selain itu, ketersediaan sarana air bersih dan rumah hunian layak, sangat sulit dirasakakn bagi warga suku bajo di desa hakatotobu tersebut.

Untuk mendapatkan air bersih saja, warga suku bajo harus mengeluarkan uang saku sebesar Rp. 10 ribu perhari.

Sementara penghasilan warga suku bajo yang hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan secara tradisional, sangat minim dengan kondisi cuaca sekarang ini yang kurang bersahabat.

Salah seorang warga bajo, Didin mengatakan, selama ini dirinya kesulitan untuk buang air besar karena langsung membuang ke laut, lantaran tidak memiliki fasilitas MCK di sekitar rumahnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman kabupaten Kolaka, H. Abbas membenarkan kondisi pemukiman di pesisir Hakatotobu yang cukup memperhatinkan itu.

Sehingga menjadi perioritas pihaknya untuk membantu warga suku bajo membenahi seluruh aspek fasilitas agar menjadi rumah sehat layak huni.

“Pemerinta kabupaten Kolaka melalui Dinas perumahan dan kawasan pemukiman berjanji akan segera menuntaskan permasalahan ini secepatnya, agar warga suku bajo segera mendapatkan air bersi, MKCK serta mendapatkan fasilitas yang lainnya,”janji H. Abbas, Senin 12 Maret 2018.

REPORTER: ASDAR LANTORO

PUBLISHER: MAS’UD

error: Jangan copy kerjamu bos