tegas.co, KENDARI, SULTRA – Mahalnya harga sayur mayor di hamper seluruh pasar tradisional di ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari menjadi perhatian dari dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Sultra. Perhatian itu dirtunjukkan dengan melakukan pemantauan harga sayur mayus di sejmlah pasar tradisional dalam rangka mengetahui sebab musabab mahalnya harga sayur.
Dari pantauan Disperindag Sultra menyebuitkan penyebab mahalnya arga sayuran karena kurangnya stoke sayur mayor dari tingkat petani ke pedagang yang diakibatkan cuaca buruk belakangan ini, khususnya musim penghujan.
“Kami dari Disperindag Sultra sudah melakukan tinjauan di sejumlah pasar di dalam kota kendari untuk memantau langsung harga sayur mayur yang cukup mahal. Penyebabnya adalah kurangnya stoke dari petani kepadagang akibat cuaca buruk,” ujar Muh Ali saat ditemui di ruang kerjanya, kamis (27/7).
Menurutnya, dengan harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari masih cukup tinggi, menjadi salah satu penyumbang terjadinya inflasi yang cukup tinggi.
“Kita harapkan musim hujan yang intens sudah membaik dalam belakangan ini, mengingat dinas Pertanian Provinsi juga sudah turun sampai ke tingkat petani untuk memberikan sosialisasi untuk melaklukan penanaman sayuran,’ katanya.
Muhammad Ali memperkirakan, harga akan kembali normal seperti semula setelah masuknya musim kemarau, selain itu tim inflasi daerah bersama instansi terkait lainnya tetap berupaya mengantisipasi kurangnya pasokan dengan mensiasati jadwal tanam.
FEBRI
PUBLISHER : HERMAN