Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Adat BudayaBerita UtamaHiburanSultraTV online

FILM “LAUTKU RUMAHKU” Pertama Film Layar Lebar 100 Persen Lokal Sultra

17476
×

FILM “LAUTKU RUMAHKU” Pertama Film Layar Lebar 100 Persen Lokal Sultra

Sebarkan artikel ini
FILM "LAUTKU RUMAHKU", Pertama Film Layar Lebar 100% Lokal Sultra
Karya Sutradara Lokal, Film layar lebar Lautku Rumah Segera Tayang di Studio 21, Hollywood Cineplex Kendari, pemerannya warga Lokal Sultra

Film LAUTKU RUMAHKU menceritakan sebuah kisah anak Bajo, yang memiliki mimpi sejak kecil, ingin mengambil andil penting dalam lalulintas pelayaran di sekitar wilayah kampungnya.

Film ini memilih lokasi shooting Wakatobi dan Kendari, tepatnya di kantor navigasi Kendari. Tema utama film ini terkait pentingnya peran petugas navigasi laut dalam mendukung terciptanya alur pelayaran nusantara yang aman.

Mengingat di Sultra juga memiliki jalur Tol Laut Nusantara, salah satunya di wilayah perairan Wakatobi, tentu butuh peran penting petugas navigasi laut demi kenyamanan dan keamanan alur laluilintas laut yang ada.

Ada 3 unsur utama dalam film ini, yaitu kemaritiman, pariwisata dan edukasi

FILM "LAUTKU RUMAHKU", Pertama Film Layar Lebar 100% Lokal Sultra
Karya Sutradara Lokal, Film layar lebar Lautku Rumah Segera Tayang di Studio 21, Hollywood Cineplex Kendari, pemerannya warga Lokal Sultra

Pemeran utama dalam film ini adalah ONANG yang diperankan oleh Aditya  Dwilaksono yang juga sebagai juara putra Bahteramas 2017 dan putra pariwisata Sultra.

Film ini total menghabiskan waktu shooting selama 10 hari, 6 hari di Wakatobi dan 4 hari di Kendari. Proses editing selama 2 minggu sehingga bisa dikatakan dalam waktu 1 setengah bulan penuh proses pembuatan film ini bisa dituntaskan, yang diawali dengan riset lokasi dan skenario oleh sang sutradara serta pembuatan soundtrack filmnya.

Mengapa film ini diberi slogan Film Layar Lebar pertama 100% Lokal Sultra, karena mulai dari pemain seluruhnya berasal dari Kendari dan Wakatobi, tim produksi pembuatan film oleh Rumah Produksi TERAMEDIA Kendari, seluruh peralatan juga asli alat lokal Kendari dan di sutradarai oleh sutradara Lokal Kendari, Ahmad Nizar yang akrab disapa Ino.

Dalam film ini juga tersaji 2 soundtrack film yang diciptakan sendiri oleh sang sutradara, dibantu musisi Kendari. andi Link, Kemal dan Prita untuk melakukan recording di Yoyok studio Kendari, video klip soundtrack juga digarap sendiri oleh sang sutradara dan crew TERAMEDIA Kendari.

Semua pemain dalam film ini adalah pendatang baru di dunia Layar Lebar, dan ini film pertama yang mereka bintangi, 5 orang pemain dari Kendari dan 5 orang dari kampung Bajo Mola Wakatobi, ditambah pemeran pendukung lainnya dari pegawai kantor navigasi Wakatobi dan Kendari.

Dari sutradara sendiri berharap film ini bisa menjadi momentum bangkitnya karya film lokal yang dilahirkan oleh sineas-sineas lokal Sultra dan para pemainnya juga lokal Sultra serta cerita yang diangkat bermuatan lokal sultra.

“Film ini mungkin masih memiliki banyak kekurangan dari standar film nasional, namun saya berharap setelah film Lautku Rumahku akan hadir film-film yang dibuat oleh sineas lokal Sultra dengan kualitas yang lebih baik lagi, karena dunia kreatif khususnya perfilman tidak cukup kita hanya membahsa teori film itu sendiri tanpa menghadirkan karya kita sendiri, terlepas dari kekurangan yang ada akan menjadi evaluasi kedepannya ,”.

Lebih lanjut sutradara menegaskan, memang diakui sultra sampai saat ini industri film dalam hal ini sponsor film khususnya sangat minim, namun bukan berarti para pembuat film harus berhenti dengan karya, sebab akan susah meyakinkan pihak industri atau sponsor film jika kita belum bisa memperlihatkan karya yang pernah dibuat.

Film Lautku Rumahku akan ditayangkan di Bioskop Hollywood Kendari tanggal 15 September hingga 17 September 2017, selanjutnya juga akan dilakukan pemutaran di Wakatobi.

Dukungan dari masyarakat Sultra, khususnya kota Kendari, serta media di Sultra atas Film ini sangatlah diharapkan, mengingat film ini hanya berjalan sesuai kemampuan tim produksi untuk menjadikan film ini sebaga film layar lebar 100% lokal Sultra pertama.

PUBLISHER : MAS’UD

error: Jangan copy kerjamu bos