Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

Hari Anak Nasional, Keluarga SALAM Gelar Teater “Kami Tidak Seragam”

1114
×

Hari Anak Nasional, Keluarga SALAM Gelar Teater “Kami Tidak Seragam”

Sebarkan artikel ini
Keluarga SALAM saat menggelar Teater “Kami Tidak Seragam di Hari Anak Nasional. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Keluarga SALAM saat menggelar Teater “Kami Tidak Seragam di Hari Anak Nasional.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 22 Juli 2017, Keluarga Sanggar Anak Alam (Salam), Nitiprayan Jogjakarta menggelar pameran dan pagelaran teater “Kami Tidak Seragam” di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta (TBY), pada Sabtu (22/7/2017) malam.

Selain itu, pertunjukkan theater dan pameran karya ini dilakukan untuk memperingari Hari Ulang Tahun Sekolah Salam (Sanggar Anak Alam) yang ke 17.

Lewat pameran dan pertunjukkan teater “Kami Tidak Seragam,” bertujuan untuk memerdekakan anak lewat pameran dan teater. Selain itu, anak anak menampilkan ekpresinya sekaligus media pembelajaran dalam berkesenian.

Erico Soedimoen, salah satu orang tua murid yang hadir dalam pementasan tersebut menggatakan, melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, anak-anak bisa menunjukkan bakat yang mereka miliki.

“Setiap anak memiliki satu bakat nya masing masing, dan dengan acara atau kegiatan seperti ini mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkannya lebih jelas kepada para orang tua anak anak itu yg telah melakukan karya bersama sejak dini,” ujarnya.

Lebib lanjut, Soedimoen mengingatkan, agar anak-anak sebaiknya diberi pengertian pengertian bahwa permaianan, pertemanan, pelajaran, interaksi sehari hari di sekolah mereka bisa menjadi sumber ide untuk karya mereka.

“Setiap karya atau pertunjukan adalah milik setiap orang dan yang menyaksikannya pula,” ungkapnya.

Pertunjukkan Teater ini diperankan langsung oleh siswa-siswi, kelas kelompok bermian (KB),Taman Anak (TA), SD, Guru dan sahabat salam  dari Teater Garasi (Yenu dan Asa Rahmana).

Tri Broto Nugroho, selaku Ketua Panitia menggatakan lewat gelar karya ini sanggar anak alam ingin mengenalkan metode dan sistem belajar kepada khalayak.

“Kami ingin mewadahi bakat anak dalam proses belajar mengajar, dan salah satu metode yang dijalankan saat ini meliputi riset pribadi yang disesuaikan dengan minat anak misal anak yang gemar berenang, dia dapat menjadikan tema renang sebagai risetnya dan lain sebagaianya, dengan itu mereka bisa mendalaminya dengan riset yang dilakukan sendiri,” paparnya.

Broto menambahkan pagelaran ini juga mengajak masyarakat, pemerhati pendidikan dan orang tua agar bisa me-review kembali sistem pendidikan yang berjalan selama ini.

“Termasuk penyadaran kepada orang tua bahwa pendidikan tidak hanya tugas sekolah dan sekolah bukan lah satu-satunya lembaga yang mendidik anak, justru pendidikan membutuhkan peran orang tua,” tandasnya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos