Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

Harkitnas, FPUB Gelar Kenduri Kabangsaan

933
×

Harkitnas, FPUB Gelar Kenduri Kabangsaan

Sebarkan artikel ini

tegas.co, YOGYAKARTA – Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan Hari Reformasi Bangsa Indonesia, Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) menggelar Kenduri Kebangsaan di simpang Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jum’at (19/5/2017) malam.

FPUB Gelar Kenduri Kabangsaan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Reformasi Nasional. FOTO : NADHIR
FPUB Gelar Kenduri Kabangsaan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Reformasi Nasional.
FOTO : NADHIR

Kegiatan ini mengangkat tema ‘Pangruwating Jiwa lan Raga Bumi Pertiwi Amrih Kasantosaning Bangsa lan Nagari Indonesia’. Sekjend FPUB, Timotius Aprianto, mengatakan kegiatan yang mereka lakukan bukan hanya semata mata untuk memperingati dan merayakan Harkitnas tetapi juga dalam memperingati hari reformasi di Yogyakarta.

“Kita prihatin dengan kondisi bangsa yang saat ini banyak tantangan, lalu kita bersama-sama dengan elemen semua umat beragama dan beriman yang ada di Jogja ingin menyucikan kembali bumi pertiwi, merah putih serta pancasila sehingga semangat pendiri bangsa itu bisa kembali utuh untuk kejayaan Indonesia,” tegasnya.

Aprianto menerangkan, kegiatan ini memiliki prosesi yang murni merupakan prosesi ritual, dimulai dengan mengelilingi Tugu sebangak tujuh kali searah jarum jam.

Dilanjutkan prosesi penyucian bumi Mataram yang menyimbolkan Bumi Pertiwi, merupakan satu simbolisasi bagaimana kita untuk merestorisasi spirit kebangsaan.

“Mengelilingi tugu sebangak tujuh kali memiliki falsafah tersendiri bagi masyarakat jawa yakni tujuh merupakan simbol pitulungan (pertolongan) dari Tuhan, kemudia air prosesi pensucian berasal dari tujuh mata air yang diambil dari tujuh tempat yang berbeda itu melambangkan kejernihan, kesucian sang pencipta yang menjadi spirit bangsa ini,” urainya.

Ia menjelaskan, FPUB memilki concern utama, yaitu bagaimana semangat persatuan kembali dirangkul, dengan percaya bahwa pertolongan Tuhan mampu menolong seluruh Bangsa Indonesia untuk menyatukan kembali semangat bangsa.

“Mula-mula semboyannya Bhineka Tunggal Ika, Garuda dan Merah Putih yang mana masyarakat hanya memaknai secara materil saja dengan itu kita akan menghidupi makna materil tersebut didalam kehidupan sehari-hari kita,” jelasnya.

Aprianto menuturkan, lewat Kenduri Kebangsaan ini, semangat kebangsaan yang dimiliki para Pendiri Bangsa akan kembali utuh dalam bentuk-bentuk kebijakan strategis hingga tatanan praktis.

“Kami berharap dari momentum ini akan mampu menumbuhkan kembali semangat kebangsaan kita yang mana belum termanifestasikan dengan secara baik,” pungkasnya.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos