Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Baliho ARF di Rusak, Jubir ARF Sebut Bentuk Kepanikan

1180
×

Baliho ARF di Rusak, Jubir ARF Sebut Bentuk Kepanikan

Sebarkan artikel ini
Salah satu Baliho milik Bakal calon Gubernur Abdul Rahman Farisi yang di duga di rusak orang yang tidak bertanggungjawab. FOTO : LM FAISAL
Salah satu Baliho milik Bakal calon Gubernur Abdul Rahman Farisi yang di duga di rusak orang yang tidak bertanggungjawab.
FOTO : LM FAISAL

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Menjelang masuknya tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, suhu politik kian memanas. Hal ini bisa di lihat dari saling klaim pintu partai di antara bakal calon gubernur mengundang perdebatan panas di masing-masing tim relawan.

“Perdebatan ini sebetulnya suatu dinamika yang baik dalam proses politik. Yang salah adalah jika ada pihak yang tidak puas dengan perdebatan tersebut berlanjut pada perusakan alat peraga (Baliho) salah satu bakal calon gubernur,” kata Sahrul, Juru bicara Abdul Rahman Farisi (ARF) salah satu bakal calon gubernur beberapa waktu lalu.

Sahrul menyesalkan adanya oknum salah satu tim relawan bakal calon gubernur yang membabi buta merusaki baliho ARF di Jalan Poros Bau-Bau-Pasar Wajo. Di sepanjang jalan tersebut, kata Sahrul, baliho ARF yang di pajang di robek bahkan di buka hingga tak ada jejak.

“Tindakan oknum tim relawan salah satu balon ini merupakan bentuk kepanikan yang tidak seharusnya terjadi. Saya harap kepada semua tim relawan untuk bersaing secara sehat sesuai dengan nilai-nilai demokrasi,” ujar mantan aktivis Makassar ini.

Sahrul menduga bahwa tim relawan yang merusak baliho ARF tersebut di perintah oleh bakal calon gubernur bersangkutan. Jika hal ini benar-benar bekerja atas dasar perintah, ini menandakan bakal calon gubernur tersebut berada pada posisi yang lemah. Begitu juga sebaliknya, bahwa baliho bakal calon gubernur yang di rusak tersebut, kata Sahrul berada pada level yang baik atau penerimaan masyarakat cukup tinggi.

“Kan logikanya begini, bakal calon gubernur yang dianggap kuatĀ  selalu menjadi sasaran serangan, hujatan termasuk perusakan alat peraganya,” ujarnya.

Jika gerakan perusakan alat peraga ini terus dilakukan, Sahrul menambahkan justru akan berdampak negatif terhadap bakal calon mereka. Sebab, tindakan mereka tidak akan mendapat simpatik dari rakyat. Seharusnya, kata dia, tim relawan ini bertindak sebagai pihak yang memberi pendidikan politik tang baik kepada masyarakat sebagai bentuk transformasi pengetahuan dalam berdemokrasi.

“Ini bukan soal siapa yang mau jadi gubernur tapi soal bagaimana kita menegakkan nilai-nilai demokrasi kepada masyarakat,” katanya.

Sahrul meminta kepada semua pihak agar tidak lagi meruak alat peraga semua bakal calon gubernur. Mestinya dia melanjutkan, masing-masing tim relawan lebih memilih langkah-langkah yang baik dalam menjual jagoanya. Misalnya, bagaimana meyakinkan calon pemilih dengan memaparkan visi-misi bakal calon bersangkutan.

Dengan cara ini, masyarakat bisa tercerahkan sehingga ada referensiĀ  untuk memilih siapa bakal calon yang layak untuk di pilih.

“Silahkan jual calon anda dengan visi-misi, jangan dengan cara meruak baliho. Dan perlu di ketahui baliho ARF ini menjadi sasaran perusakan,” tutup Sahrul.

LM FAISAL

PUBLISHER : HERMAN

error: Jangan copy kerjamu bos