Example floating
Example floating
Berita Utama

2019, Penerima PKH di Kendari Capai 7.393 

3240
×

2019, Penerima PKH di Kendari Capai 7.393 

Sebarkan artikel ini
2019, Penerima PKH di Kendari Capai 7.393 
FOTO: ISTIMEWA

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Salah satu program Jokowi yang terus meningkat adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan sejak 2012 silam.

Awalnya, di Kota Kendari jumlah penerima Program Keluarga Harapan pada 2012 hanya sebanyak 1.507 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar hanya di empat kecamatan yakni Abeli, Puuwatu, Wua-Wua dan Poasia dengan jumlah pendamping 6 orang dan dua tenaga operator. Tapi di 2019 ini penerima PKH sudah mencapai 7.393 KPM yang tersebar di seluruh kecamatan se – Kota Kendari.

Koordinator PKH Kota Kendari, Jasman, mengatakan, perkembangan pesat itu terjadi peningkatan pada 2014 dari seribuan peserta menjadi lima ribuan dan nanti di 2015 baru seluruh kecamatan di Kota Kendari sudah mendapatkan dan merasakan manfaat program tersebut hingga sampai saat ini.

“Kalau untuk saat ini disetiap Kecamatan itu sudah terisi atau sudah ada penerima manfaat dari PKH ini melalui kartu sakti,” ungkap Jasman ditemui di ruang kerjanya Kantor Dinas Sosial Kota Kendari, Senin (1/4/2019).

Katanya, pada tahun 2018 lalu anggaran yang diturunkan dari pusat untuk pembiayaan PKH yang disalurkan kepada penerima sekitar 15 miliyar lebih dengan penyaluran per triwulan dalam setahun.

“Jika dikalkulasikan dari tahun 2012 sampai sekarang ini sudah ratusan miliyar barangkali anggaran yang sudah diturunkan bahkan jutaan, tinggal dihitung saja satu tahap penyaluran satu kali penyaluran itu mencapai 10 miliyar lebih,” ucapnya.

Meskipun diakuinya,  jumlah peserta penerima manfaat itu kadang mengalami penurunan dan peningkatan setiap tahunnya. Tapi di tahun 2018 lalu sampai saat ini, trendnya tidak ada pengurangan maupun penambahan.

Untuk Kota Kendari, katanya, Kecamatan yang paling banyak mendapatkan PKH ada di Kecamatan Abeli mencapai 1.415 KPM, disusul Kecamatan Kendari dan Kecamatan Puuwatu yakni 995 dan 951 KPM. Sisanya Kecamatan lain berkisar antara 8 ratus sampai 3 ratus KPM. “Tahun ini alhamdulilah sudah direalisasikan lagi tahap pertama,”katanya lagi.

Lanjutnya, tidak hanya pada jumlah KPM yang mengalami jumlah penambahan. Tapi juga jumlah pendamping yang diprogramkan oleh pemerintah pusat, yang tadinya hanya 6 orang saat ini menjadi 29 orang pendamping.

Di masyarakat, program PKH itu dinilai sangat besar manfaatnya. Namun pengelolaannya diharapkan bisa lebih transparan dan terbuka tidak mengalami kendala penyalurannya. Mulai dari waktu penyaluran yang tidak tepat waktu sampai pada jumlah besaran yang diterima.

“Manfaatnya kita rasakan memang, karena tiap tiga bulan kita dapatkan itu kaya beras, telur, sama bantuan anak sekolah juga itu ada, cuman kadang yang kita sesalkan itu tidak menentu waktunya, kadang cepat juga kadang lambat,” ungkap salah satu penerima PKH di wilayah Kecamatan Kendari Barat yang enggan menyebutkan identitasnya.

T I M

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos