Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Baubau Bekerjasama dengan LPPM UHO menggelar Seminar akhir penyusunan buku Informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah (IKPLDH) 2019.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka Pemkot Baubau menyediakan informasi dan data melalui dokumen IKPLDH,”ungkap Sekretaris DLH Suarmawati S.Si M.Si beberapa waktu lalu.
Kata dia, hal ini menyangkut dengan tata guna lahan, kualitas air, dan kualitas udara yang akan berkonotasi ke resiko bencana banjir.
Hal itu juga membutuhkan Inovasi daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Dikatannya, dalam kesimpulan, ada 4 isu prioritas yang akan dilakukan, pertama, Kinerja pengelolaan lingkungan hidup terkait ketersediaan air bersih dengan melakukan pemantauan kondisi kualitas air sungai dan air sumur yang hasilnya masih dalam kategori baik.
Kedua isu persampahan kota dengan menyediakan tempat pembuangan sampah serta dokumen masterplan persampahan dengan strategi pengolahan yang optimal serta meningkatkan program pengembangan melalui PERDA NO 06 Tahun 2009.
Ketiga isu alih fungsi lahan akan ada pembuatan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk mengatur pemanfaatan lahan, kegiatan reboisasi pada beberapa kecamatan, seperti Lea-lea dan Sorawolio.
Adapun target yang diharapkan seluas 25 Ha dan 30 Ha, membuat kebun bibit rakyat oleh BPDAS Sampara Prov.Sultra serta pembuatan tanaman 300 Ha (TWA Tirta Rimba) dalam upaya pengkayaan RHL.
Ditambknnya, isu bencana banjir akan ada peningkatan penyadaran masyarakat terhadap pemberantasan pembalakan liar, rehabilitasi lahan aliran sungai dan normalisasi aliran serta pembuatan talut aliran air sepanjang 800 M pada area yang kerap terjadi banjir (tahun 2017 tercatat ada penambahan panjang talut sepanjang 500 M).
J S R